Yogyakarta (ANTARA) - Tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kota Yogyakarta mulai menjalani vaksinasi COVID-19 sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan COVID-19 sekaligus mendukung optimalisasi pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang kembali diperpanjang.
“Kegiatan vaksinasi untuk tokoh agama dan tokoh masyarakat RT, RW, termasuk Ketua Pengurus Kampung, PKK, dan LPMK mulai dilakukan. Sudah diawali di Kecamatan Wirobrajan dan kini dilakukan di Kecamatan Kotagede. Selanjutnya dilakukan di seluruh kecamatan lain,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi usai meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kecamatan Kotagede Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, tokoh agama dan tokoh masyarakat dimasukkan dalam kelompok prioritas penerima vaksin karena memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan langsung ke masyarakat di wilayah.
“Tentu saja, mereka pun memiliki kerentanan terpapar COVID-19, sehingga membutuhkan vaksinasi untuk membangun kekebalan tubuh sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal,” katanya.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DIY bertambah 280 orang
Percepatan vaksinasi untuk tokoh agama dan tokoh masyarakat tersebut dapat dilakukan setelah Kota Yogyakarta mendapat tambahan 15.000 dosis vaksin. Harapannya, vaksinasi bisa diselesaikan dalam waktu satu bulan.
Jika program vaksinasi terus berjalan baik dan didukung dengan PPKM berbasis mikro, maka diharapkan dapat menekan kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta yang selama lima pekan terakhir menunjukkan tren yang cukup datar.
Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 110.000 orang di Kota Yogyakarta yang memperoleh vaksin meski tidak semuanya adalah warga Kota Yogyakarta, namun seluruhnya bekerja di Kota Yogyakarta. “Sedang coba kami sisir datanya untuk memastikan sudah ada berapa banyak warga Kota Yogyakarta yang memperoleh vaksin,” katanya.
Baca juga: Persediaan vaksin terbatas, Yogyakarta fokus penyuntikan dosis kedua
Berdasarkan data epidemiologi, risiko penularan COVID-19 di Kota Yogyakarta masuk dalam kategori sedang atau zona oranye. Dari 14 kecamatan, hanya satu yang masuk dalam zona merah yaitu Kecamatan Mantrijeron dan sisanya masuk zona oranye.
Sementara itu, Camat Kotagede Rajwan Taufiq mengatakan, terdapat 205 tokoh agama dan tokoh masyarakat di kecamatan tersebut yang masuk sasaran vaksinasi.
Namun setelah dilakukan verifikasi, hanya tersisa 140 orang yang akan mendapat vaksinasi. “Sisanya sudah mendapat vaksin karena juga bekerja sebagai ASN atau bekerja menjadi pedagang,” katanya.
Vaksinasi dilakukan secara massal di kantor kecamatan dengan harapan memudahkan warga penerima vaksin untuk mengaksesnya dan optimalisasi sasaran vaksin karena jika dilakukan di puskesmas hanya mampu melayani vaksinasi terbatas.
“Kami pun juga melakukan vaksinasi untuk pedagang pasar, yaitu dari Kotagede dan Gedongkuning. Bahkan para pedagang ini sudah menerima dosis kedua,” katanya.
Di wilayah Kecamatan Kotagede, dari 165 RT tidak ada wilayah yang masuk zona merah, dan hanya ada delapan RT masuk zona kuning, sisanya berada di zona hijau. “Kondisi penularan di wilayah sudah semakin turun. Puncaknya terjadi pada Desember dan Januari dengan kasus aktif yang cukup banyak,” katanya.
Baca juga: Yogyakarta sebut masih kaji waktu pelaksanaan KBM tatap muka
Baca juga: Dua kelurahan di Yogyakarta turun status jadi zona kuning COVID-19
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021