Informasi yang diperoleh dari Humas PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Paul Bolla di Kupang, Sabtu menyebutkan, PLN akan tambah hemat, jika semakin banyak pihak yang menyelenggarakan nonton bareng.
"Selama Piala Dunia banyak orang nonton bareng, setiap TV di rumah dimatikan, banyak lampu dimatikan, sehingga ada penghematan yang lumayan. Saat ini, penghematan bisa mencapai dua megawat dari kapasitas yang tersedia untuk Kota Kupang sebesar 29,7 megawat," ucap Paul Bolla.
Karena nonton bareng memicu penghematan energi lumayan besar, kata dia, pihaknya mendorong semakin banyak orang atau lembaga yang menyelenggarakan nonton bareng.
Di Kota Kupang, acara nonton bareng menjadi incaran warga, karena dari dua stasiun TV yang menyiarkan pertandingan Piala Dunia, hanya RCTI yang bisa ditonton tanpa bantuan antene parabola, sementara pertandingan yang disiarkan oleh Global TV hanya bisa dinikmati dengan bantuan antene parabola.
Padahal, kata Paul, pertandingan yang disiarkan Global TV mulai pukul 19.30 WITA bertepatan dengan jam puncak pemakaian listrik, sehingga sangat berpengaruh terhadap penghematan.
Karena itu, jika semakin banyak pihak yang menyelenggarakan nonton bareng, semakin banyak pula warga yang meninggalkan rumah, mematikan banyak lampu, sehingga terjadi penghematan.
Dia menuturkan, sejak pembukaan Piala Dunia di Afrika Selatan 11 Juni lalu, PT PLN Cabang Kupang berusaha untuk tidak melakukan pemadaman. Upaya itu, terbantu oleh penghematan daya karena warga meninggalkan rumah untuk menonton bareng.
Di Kupang, nonton bareng tidak hanya digelar di fasilitas publik seperti halaman kantor bank, kantor PLN dan kawasan hiburan seperti hotel, namun juga di kawasan pemukiman penduduk. di Kelurahan Pasir Panjang, misalnya, warga menggelar nonton bareng di sebuah lapangan mini di tepi pantai.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya juga pernah menjanjikan nonton bareng khusus dengan pers, namun sejauh ini masih berada di luar daerah untuk suatu urusan.(K006/C004)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010