London (ANTARA News) - Bambang Hertadi Mas (52), asal Indonesia, mengayuh sepedanya melintasi separuh Eropa, dari kota Brussel di Belgia menuju Prancis, Spanyol dan Portugal serta diakhiri di kota Casablanca, Maroko.

Bambang, yang juga akrab disapa Paimo ini, secara resmi mengawali perjalanannya dari KBRI Brusel di Boulevard de la Woluwe, ujar "Minister Counsellor" KBRI Brusel, PLE Priatna, kepada koresponden ANTARA London, Sabtu.

"Mengagumkan dan unik. Warga Indonesia di usia yang tidak muda lagi, memilih Brusel sebagai titik tengah untuk bersepeda sepanjang 3.230 kilometer, selama kurang lebih 60 hari," ujar PLE Priatna, yang melepas keberangkatan pengiat sepeda itu dari Brusel.

Menurut PLE Priatna, ada orang Indonesia bersepeda dengan jarak tempuh ribuan kilometer, sekaligus memperkenalkan Indonesia di mancanegara, tidak hanya langka tapi juga membanggakan.

"Saya bersepeda untuk celebrate life. Untuk menikmati dan mengagumi kehidupan," ucap Paimo, kelahiran Malang tahun 1958 itu.

Sebelum memulai perjalanan, dirinya mempersiapkan diri secara serius, utamanya untuk menjaga kondisi fisik agar tetap prima. Persiapan logistik juga telah disiapkan dengan matang, termasuk bekal, yang berasal dari kantung sendiri ditambah peran serta beberapa sponsor.

Ia juga ingin mengembangkan persahabatan dengan komunitas bersepeda yang ada di Eropa, dan bahkan Afrika."Saya memiliki teman-teman cyclist yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Eropa".Kesempatan ini akan saya pergunakan untuk mengunjungi dan mempererat persahabatan dengan mereka," katanya.

Sebelum melanglang ke Eropa, pada tahun 2009 Bambang juga pernah melakukan perjalanan bersepeda melintasi Thailand, Kamboja, Vietnam dan Laos.

Mengawali "karir" bersepedanya sejak awal era 80-an, Bambang membawa sepedanya ke puncak 11 gunung yang berbeda, termasuk di Gunung Kilimanjaro, Tanzania.

Rekor jarak terjauh yang pernah ditempuhnya adalah ketika pada tahun 2005, menempuh jarak 5.400 km dari kota La Paz di Bolivia hingga ke kota Punta Arenas di Argentina, yang merupakan titik paling selatan di benua Amerika.

"Bersepeda merupakan obsesi saya sejak dulu," tutur Bambang. Ketika diwisuda sebagai sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986, dia menaikkan sepeda ke atap gedung aula ITB.

Dilepas secara resmi oleh Kuasa Usaha ad interim KBRI Brusel, Bambang memulai kayuhannya menutu ke kota Mons, yang terletak 60 km di sebelah barat laut Brusel. Di sana dia akan bermalam untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Prancis.

Mengawali perjalanan dari Brusel, yang dipilih karena kemudahan rute dan akses, Bambang menjadwalkan kembali ke Indonesia pertengahan Agustus 2010.

"Bersepeda itu sehat. Saya senang dapat bersepeda sekaligus promosi Indonesia di mancanegara," demikian Bambang.(H-ZG/C004)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010