Kerusakan ribuan unit gardu ini tersebar di wilayah Kupang, Pulau Flores bagian barat dan timur, serta Pulau Sumba yang mengakibatkan listrik padam total

Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat sebanyak 2.410 unit gardu listrik mengalami kerusakan akibat badai siklon tropis Seroja yang menerjang wilayah provinsi berbasiskan kepulauan itu.

"Kerusakan ribuan unit gardu ini tersebar di wilayah Kupang, Pulau Flores bagian barat dan timur, serta Pulau Sumba yang mengakibatkan listrik padam total," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Selasa.

Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan dampak kerusakan infrastruktur kelistrikan akibat badai siklon tropis Seroja di NTT selama 3-4 Maret 2021.

Agustinus mengatakan badai ini menyebabkan kerusakan yang cukup berat pada infrastruktur kelistrikan termasuk 2.410 unit gardu. Hal ini yang menyebabkan proses penormalan membutuhkan waktu tertentu.

Baca juga: Baru 10 persen listrik rumah tangga di NTT pulih pasca-badai tropis

Baca juga: PLN pulihkan 359 gardu listrik di NTT yang terdampak badai Seroja

Setelah terjadi badai, lanjut dia, PLN langsung mengerahkan petugas secara masif untuk melakukan upaya pemulihan dengan tetap memprioritaskan keamanan dan keselamatan warga.

"Kami sedang bekerja tanpa henti untuk memperbaiki jaringan listrik yang terputus dan menginventarisir kerusakan guna mempercepat penyaluran listrik ke rumah warga," katanya.

Agustinus memastikan pemulihan aliran listrik segera dilakukan ketika banjir telah surut atau kondisi jaringan telah dipastikan aman.

Sementara untuk wilayah yang masih terdapat genangan atau banjir maka listrik belum dapat dialirkan demi keselamatan penduduk.

Baca juga: Korban meninggal akibat bencana di NTT capai 94 orang

Baca juga: Presiden Jokowi minta pencepatan evakuasi korban di NTT dan NTB

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021