"Setelah berkoordinasi dengan Kepala Bidang Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, dan terus berkonsultasi dengan BWF, diputuskan kami memang membatalkan pelaksanaan turnamen Indonesia Masters Super 100 karena pandemi," kata Broto melalui keterangan tertulisnya, Senin.
"Di tengah pandemi yang belum mereda, prioritas PBSI saat ini adalah bagaimana melindungi pemain tetap sehat. Karenanya kami sangat selektif dalam memilih turnamen dan juga dalam menggelar turnamen di Tanah Air,"
Broto juga mengutarakan bahwa penundaan turnamen besar di tahun 2020 ke tahun 2021 berdampak pada kalender kejuaraan yang menjadi sangat padat.
Jadwal turnamen internasional dan nasional menjadi tidak menentu, bahkan agenda 2020 seperti Olimpiade Tokyo dan Piala Thomas-Uber pun diundur ke tahun ini. Sementara di tahun ini akan ada Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia sehingga agenda bulu tangkis akan sangat padat.
Belum lagi PON Papua di tingkat nasional, serta SEA Games Vietnam yang menambah padat agenda membuat PBSI terpaksa mengorbankan turnamen Super 100, Broto menyebutkan.
Indonesia Masters Super 100 sudah digelar dua kali yaitu di Pangkalpinang tahun 2018 dan di Malang 2019.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021