Moskow (ANTARA News/AFP) - Raksasa perusahaan gas Rusia, Gazprom akan mengurangi pasokan gas ke Belarus sebesar 85 persen mulai minggu depan, kecuali utangnya dibayar, kepala eksekutif perusahaan Alexei Miller mengatakan Kamis.

"Mengingat jumlah gas yang dikirim pada bulan Juni dan jumlah utang yang 192 juta dolar, itu menentukan bahwa pemotongan akan membuat 85 persen dari rencana volume pasokan gas untuk Belarus," kata Miller seperti dikutip oleh kantor berita RIA Novosti.

"15 persen sisanya akan memungkinkan Belarus untuk menjaga grid transportasi gas yang berfungsi sampai akumulasi utang lunas," kata Miller.

Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Selasa memperingatkan bahwa Gazprom akan mengurangi pasokan gas untuk tetangga Belarus jika Minsk tidak membayar utang hingga akhir minggu ini.

Gazprom bulan lalu mengatakan bahwa utang itu bisa tumbuh sampai 500 juta hingga 600 juta dolar pada akhir tahun.

Uni Eropa memantau cermat sengketa gas antara Rusia dan tetangga ex-Soviet setelah antara Moskow dan Kiev menyebabkan pasokan gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina terputus selama dua minggu awal tahun lalu.

Ultimatum Rusia datang setelah Presiden Belarusia Alexander Lukashenko terbang ke Moskow pada Jumat untuk melakukan pembicaraan dengan Medvedev.

Dalam sebuah langkah mengejutkan bulan lalu, Lukashenko menawarkan Rusia untuk membeli kendali dari operator pipa gas dan kilang minyak Belarus ditukar untuk harga energi yang lebih rendah tetapi Rusia menolak usulan tersebut.

Belarus dan Rusia sedang membangun sebuah blok pabean tunggal tetapi hubungannya berada di bawah tekanan dalam beberapa tahun terakhir karena dua republik Soviet itu sering cekcok atas harga energi dan isu-isu perdagangan. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010