Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial melaporkan korban banjir bandang dan longsor yang terjadi di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat kini mencapai 86 orang serta puluhan lainnya masih dalam pencaharian hingga Senin malam.
Angka itu berdasarkan data gabungan dari Pemerintah Provinsi NTT dan Kemensos. Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi merinci total korban meninggal mencapai 84 orang, sementara berdasarkan data Kemensos dua korban lainnya di Bima, NTB.
"Di Bima ada dua korban meninggal dan kami telah memberi bantuan, sehingga total 86 jiwa (meninggal di NTT dan NTB) " ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Senin.
Mensos mengatakan jumlah itu akan terus bergerak mengingat hingga saat ini tim gabungan dari BNPB, TNI, Polri, dan BPBD setempat masih melakukan upaya pencaharian.
Baca juga: Kodam IX/Udayana fokus tangani jembatan putus akibat banjir di NTT-NTB
Baca juga: Kodam IX/Udayana fokus tangani jembatan putus akibat banjir di NTT-NTB
Menurut Risma, Kemensos bergerak cepat untuk menyalurkan segala kebutuhan bagi korban bencana banjir bandang dan longsor. Dapur umum juga akan segera dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di NTT.
"Pada hari ini kita sudah mengirimkan bantuan makanan dan sarana-prasarana seperti tenda untuk diarahkan ke Adonara, kedua ke Lembata, Bima, Alor. Besok kami akan mengirimkan bantuan tenda, kasur dan selimut ke Sumba Timur," ujar Risma.
Menurutnya, distribusi logistik memang belum merata seluruhnya sebab masih terkendala akses yang masih terputus serta kondisi cuaca. Selain logistik, pemerintah juga akan memberikan dana santunan bagi para korban.
"Kami juga akan ikut mendata kondisi rumah rusak yang akan diputuskan bersama, mana yang harus dibantu. Bantuan sedang meluncur baik ke Lembata maupun ke Adonara, ke Bima sudah kami selesaikan," kata Risma.
Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan pihaknya akan menerjunkan tiga helikopter untuk mengevakuasi korban maupun distribusi logistik di wilayah yang terisolasi.
"Daerah terisolir akan didukung oleh helikopter untuk mengirim bantuan untuk kebutuhan dasar. Sudah tiga unit yang digerakkan ke wilayah NTT, kalau kurang BNPB akan menyiapkan lagi termasuk dari mabes TNI dan Polri," kata dia.*
Baca juga: Warga Malaka yang terisolir akibat banjir bertahan di loteng rumah
Baca juga: Kodam IX/Udayana siapkan belasan tenda pengungsi pasca banjir di NTT
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021