Di antara jembatan yang putus dan rusak adalah Jembatan Benenain, di Kabupaten Malaka, NTT. Jembatan ini melintasi Sungai Benenain, salah satu sungai utama di sana.
Baca juga: Kodam IX/Udayana siapkan belasan tenda pengungsi pasca banjir di NTT
Dalam konferensi pers dengan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Andika Perkasa, pada Minggu (4/4), di Ruang Yudha Puskodalops Kodam IX/Udayana, Simanjuntak menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di NTB sebelumnya sudah diantisipasi sejak lama.
Baca juga: Warga Malaka yang terisolir akibat banjir bertahan di loteng rumah
Saat itu, dia menjelaskan, komandan Korem 162/WB telah berulang kali mengerahkan anggotanya untuk menanam pohon di bukit-bukit tersebut. Total ada 30.000 bibit pohon yang ditanam, namun setelah ditinggalkan tanaman itu dirusak kembali.
Baca juga: Kota Kupang bagaikan kota mati
Adapun korban jiwa dalam bencana ini ada dua orang meninggal dunia karena hanyut dan 23.759 orang mengungsi sementara ke daerah yang lebih tinggi.
Sementara untuk wilayah NTT, ada enam kabupaten, dua kota, 29 kecamatan, tiga kelurahan dan 75 desa dengan kerugian 1.122 rumah terendam, 10 jembatan rusak, satu fasilitas pendidikan, 320 Ha lahan pertanian, satu tempat ibadah dan jaringan komunikasi terputus.
Selain itu, kata dia, dampak yang diakibatkan juga adanya korban jiwa, termasuk juga diperkirakan masih ada yang hilang dan masih terus dicari.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021