Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Malaysia berkomitmen menyelesaikan masalah perbatasan wilayah kedua negara dan kerjasama penanggulangan kejahatan lintas batas.
Komitmen itu merupakan salah satu kesepakatan dwipihak antara Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menlu Malaysia Dato Sri Anifah Aman di Gedung Pancasila, Kamis.
Indonesia dan Malaysia memiliki sejumlah pekerjaan rumah terkait perbatasan antara lain Ambalat, dan kejahatan lintas batas terkait perdagangan kayu ilegal dan penyelundupan manusia.
Anifah Aman mengunjungi Jakarta pada 16-17 Juni untuk menindaklanjuti kesepakatan pertemuan ke-7 Konsultasi Tahunan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Malaysia di Putrajaya pada 18 Mei 2010.
Kedua Menlu membahas pula revitalisasi empat kelompok kerja di bawah payung pertemuan Komisi Bersama untuk Kerjasama Dwipihak pada tingkat Menlu, yakni di bidang politik, keamanan dan perbatasan, ekonomi, sosial-budaya dan ketenagakerjaan.
Kedua Menlu sepakat melaksanakan pertemuan Komisi Bersama pada kuartal keempat tahun 2010 di Malaysia.
Menyangkut bidang ketenagakerjaan, kedua Menlu sepakat merevisi MoU mengenai rekrutmen dan penempatan TKI guna memberikan perlindungan yang lebih baik lagi bagi WNI, khususnya TKI di Malaysia.
Selain itu, dibahas pula tindaklanjut dari upaya Pemerintah RI untuk memastikan ketersediaan pendidikan yang layak bagi anak-anak TKI, khususnya di wilayah Sabah dan pembentukan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Malaysia.
Selain isu bilateral, kedua Menlu juga telah membahas secara khusus masalah di Gaza dan proses perdamaian di Timur Tengah, pasca insiden penyerangan pasukan Israel terhadap relawan kemanusiaan kapal Mavi Marmara.
G003/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010