Hanoi (ANTARA) - Majelis Nasional Vietnam, Senin, menetapkan Pham Minh Chinh, seorang pejabat keamanan terkemuka, sebagai perdana menteri baru.
Dia menggantikan mantan Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc, yang sebelumnya dikukuhkan pada Senin sebagai presiden baru negara itu.
Chinh (62) adalah satu-satunya calon yang, pada sebuah kongres awal tahun ini, diajukan oleh Partai Komunis berkuasa untuk menduduki jabatan PM. Dia memenangi 96,25 persen suara pada pemungutan suara resmi Majelis Nasional, Senin.
Dia sebelumnya adalah ketua Komisi Organisasi Pusat yang kuat dan berpengaruh di Partai yang telah lama menjangkau seluruh jajaran partai.
Chinh sebelumnya menjabat ketua partai di provinsi utara, Quang Ninh, dan wakil kepala Kementerian Keamanan Publik, badan keamanan dalam negeri yang kuat.
Dia akan menjadi perdana menteri Vietnam pertama yang sebelumnya tidak menjabat sebagai wakil perdana menteri sejak peluncuran reformasi progresif "Doi Moi" Vietnam.
Vietnam tidak memiliki penguasa utama dan secara resmi dipimpin oleh empat "pilar", yaitu Sekretaris Jenderal Partai Komunis yang kuat, presiden negara bagian, perdana menteri yang memerintah, dan ketua Majelis Nasional.
Kandidat utama untuk setiap pos telah dikenal luas di lingkaran politik Hanoi, tetapi secara resmi dinyatakan sangat rahasia pada Desember tahun lalu untuk mencegah perdebatan yang berpotensi kritis.
Partai masih mengendalikan media secara ketat dan tidak terlalu mau menerima kritik.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vietnam hukum seorang pramugara karena sebarkan virus corona
Baca juga: Vietnam : Vaksin COVID dalam negeri akan tersedia pada kuartal empat
Baca juga: Vietnam terima 811.000 dosis vaksin AstraZeneca dari COVAX
RI–Vietnam Perkuat Kerja Sama Bilateral
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021