Jambi (ANTARA News) - Masyarakat Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi menerima kebun sawit seluas 1.000 hektare dari PT Asiatic Persada, grup perusahaan Wilmar International, yang diharapkan bisa mengangkat kesejahteraan mereka.
Acara serah terima kebun sawit tersebut dilakukan secara simbolis oleh Komisaris Wilmar International, Master Parulian Tumanggor, kepada warga Suku Anak Dalam melalui Koperasi Sanak Mandiri di kantor Kabupaten Batang Hari, Kamis.
Hanya saja, karena belum lengkapnya dokumen yang harus disediakan pihak pemerintah daerah, penandatangan serah terima kebun sawit tersebut ditunda pelaksanaannya.
"Dari pihak kami sudah selesai, tidak ada masalah," kata Tumanggor di sela-sela acara yang juga dihadiri lebih dari 100 warga Suku Anak Dalam, dari 771 kepala keluarga yang terdaftar sebagai penerima manfaat.
Staf ahli gubernur Jambi, Natres Ulfi, berharap dokumen yang kurang bisa segera dilengkapi sehingga pada Juli 2010 masyarakat Suku Anak Dalam sudah bisa menikmati hasil dari kebun sawit yang memang sudah bisa dipanen tersebut.
"Tolong data-data dicek lagi, jangan sampai ada sanak yang belum terdaftar, sehingga nanti tidak timbul persoalan," katanya.
Menurut Tumanggor, jika jumlah penerima manfaat tidak bertambah secara signifikan, maka selama kredit pengelolaan kebun sawit itu belum lunas, kira-kira lima tahun, setiap kepala keluarga akan menerima uang hasil kebun sekitar Rp750 ribu per bulan.
"Itu hanya dari buah, lain lagi kalau mereka juga ikut kerja. Tapi, setelah kredit lunas, pendapatan per kepala keluarga bisa dua kali lipat, bahkan lebih," katanya.
Sani (50), salah seorang warga Suku Anak Dalam, mengaku senang dengan adanya acara serah terima tersebut mengingat janji penyerahan lahan sawit itu sudah lama, ketika PT Asiatic Persada belum menjadi milik grup Wilmar.
"Kalau ada keputusan ini, kami senang," kata bapak tiga anak itu.
Hal senada juga dikemukakan sesepuh Suku Anak Dalam, Alatas, yang berharap dengan adanya kebun sawit itu kesejahteraan warga suku tersebut bisa lebih baik.
(T.S024/Z002/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010