Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut kembali diperkuat dua kapal perang, yakni KAL Pandang I-1-72 dan KAL Sarudik I-2-18 guna menjaga keamanan dan menegakkan hukum di laut.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin mengatakan, pembangunan dua unit Kapal Angkatan Laut (KAL) 28 meter merupakan bagian integral dari pembangunan kekuatan TNI AL.

"Kedua kapal tersebut siap menjaga keamanan dan melaksanakan penegakan hukum di laut, sebagai perwujudan dari tugas prajurit TNI AL yang profesional, modern, dan tangguh,” ujar Laksamana TNI Yudo Margono, didampingi Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono saat meresmikan shipnaming (penamaan) dan peluncuran kedua kapal itu di Halte Slipway PT Palindo Marine, Batam, Senin.

Baca juga: Kapolri dan Kasal sepakat perkuat sinergi penegakan hukum di perairan

Kegiatan Shipnaming dan Launching dua unit KAL 28 meter ini momentum strategis bukti bahwa galangan kapal Indonesia dalam hal ini PT Palindo Shipyard Marine Batam mampu mendukung industri strategis di bidang pertahanan negara di laut.

PT Palindo telah mampu melaksanakan tugas sebagai pengembang teknologi industri pertahanan dan pendukung kebijakan industri pertahanan dalam rangka menekan ketergantungan dari luar negeri yakni pengadaan kapal, sekaligus mewujudkan kemandirian industri pertahanan.

Menurut Kasal, shipnaming dalam pembangunan kapal perang, merupakan bagian dari rangkaian seremonial pembangunan kapal perang, secara lengkap, seremonial pembangunan kapal meliputi "first steel cutting", "keel laying", "shipnaming", "launching, delivery and receiving", "commissioning" dan terakhir adalah pengukuhan.

Selain itu, pembangunan kapal merupakan salah satu upaya dalam pembangunan kekuatan TNI AL.

"Melalui kegiatan ini, saya sampaikan bahwa kehadiran KAL Pandang dan KAL Sarudik dapat meningkatkan performa pelaksanaan tugas-tugas TNI AL. Untuk itu, KAL 28 meter ini agar diawaki oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan tangguh sehingga pengoperasian sekaligus perawatan KAL 28 meter ini dapat terlaksana secara optimal yang disertai manajemen pangkalan yang baik dalam hal pemeliharaan dan perawatan agar dapat beroperasi secara berkesinambungan," tegas Kasal.

Baca juga: Pengamat sebut TNI AL harus antisipasi strategi peperangan kapal selam

Peresmian Shipnaming dan Launching KAL Pandang dan KAL Sarudik ditandai dengan pemotongan pita yang terhubung dengan kendi dalam proses pemecahan kendi ke badan kapal oleh Ketua Umum Jalasenastri dan penekanan tombol sirine oleh Kasal bersamaan bunyi sirine KAL Pandang ditarik oleh Winch Slipway keluar dermaga dengan diiringi mars TNI AL, serta penandatanganan berita acara serah terima dua unit KAL 28 M oleh Kepala Dinas Material Angkatan laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Budi Sulistyo, CHRMP., dan Dirut PT. Palindo Marine Batam Harmanto dan disaksikan langsung Kasal.

Dua unit KAL 28 M yang merupakan buatan Indonesia ini memiliki spesifikasi panjang 28 meter, lebar 6,2 meter dengan berat 90 ton tersebut memiliki kecepatan maksimal 28 knots, kecepatan jelajah 18 knots dengan jumlah ABK 15 ini mampu berlayar dengan daya tahan selama 3 hari.

Selain itu, juga dua KAL ini dilengkapi dengan persenjataan 1x Meriam Kaliber 20 mm dan 2x Mitraliur Kaliber 12.7 mm yang berlayar menggunakan mesin pokok 2x 1.397 kW (MAN 12V D2862 LE476 @ 2.300 RPM) dan diesel generator 2x 63 kW, 50 Hz, 380 VAC (Perkins PDM 63 @ 1.500 RPM).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut para pejabat utama Mabesal, para pimpinan Kotama TNI AL, para Kepala Dinas jajaran Mabesal, dan para Pengurus Jalasenastri serta para pejabat terkait lainnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021