Jakarta (ANTARA News) - Mantan Putri Indonesia, Angelina Sondakh, berhasil masuk dalam jajaran elite politik Indonesia dengan posisinya sebagai Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat sebagaimana diumumkan hari Kamis sore di Jakarta.
"Keberhasilannya ini sekaligus membuktikan, artis mampu jadi politisi. Apalagi dia juga termasuk sosok paling bersinar saat menjadi Tim Sukses (Timses) Pemenangan Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum melalui Kongres ke-2 PD," kata pengamat politik jebolan Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia (UI), Emmanuel Josafat Tular.
Sebagai mantan Sekretaris Tim sukses Anas Urbaningrum, masuknya Angelina Sondakh (AS) sebagai pengurus pusat terbatas PD berarti dia sudah menembus lingkaran elite partai terbesar di Indonesia itu.
"Ini juga sekaligus membuktikan kepiawaian dan kecerdasan AS dalam berpolitik. Artinya AS mampu membuktikan diri
bahwa dirinya bukan hanya sekedar vote getter, tapi betul-betul diperhitungkan di kancah politik PD," ujar Emmanuel Tular.
Ketika dihubungi usai pengumuman komposisi DPP PD periode 2010-2015, AS dengan merendah menanggapi jabatan itu merupakan kepercayaan partai sekaligus amanat yang harus dipertanggungjawabkan.
"Doakan supaya saya berhasil dalam tugas saya sebagai Wasekjen," ujarnya anggota Komisi X DPR RI ini.
Sementara itu, Ahmad Mubarok, mantan Ketua Timses Anas Urbanungrum, mengatakan, AS memang sudah diproyeksikan
untuk posisi strategis itu, mendampingi Eddy Bhaskoro (Ibas, putra Susilo Bambang Yudhiyono) selaku Sekjen.
Latar belakang pendidikan AS yang baik serta berasal dari keluarga dengan tingkat intelektual mumpuni, merupakan salah satu nilai tambahnya.
Sebagaimana pernah diberitakan, ayahnya Prof Ir Lucky Sondakh, PhD, MEc mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) juga merupakan modal AS dalam membangun jejaringan politik.
Apalagi pamannya sendiri almarhum Jouke Sondakh dulu juga seorang anggota DPR RI (Fraksi Golkar) selama tiga periode dan mantan Gubernur Sulut, juga pernah sebagai Ketua Komisi II DPR RI.
"Ini semua merupakan aset bagi AS sehingga diperhitungkan menjadi elit politik. Jadi, pergaulan politik AS baik dan jaringan dia bagus, juga tentunya memang AS memiliki kecerdasan yang mumpuni pula," kata A Mubarok.
(M036/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010