Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Malaysia Dato' Sri Anifah Aman menjamin tidak ada bias dalam proses penyelidikan kasus penembakan tiga TKI asal Madura oleh polisi Diraja Malaysia Maret lalu.
"Tidak akan ada bias dalam investigasi ini," kata Anifah Aman dalam konferensi pers bersama Menlu Marty Natalegawa di Gedung Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Kemlu.
Ia menyatakan bahwa komitmen Pemerintah Malaysia untuk menyelidiki masalah itu hingga tuntas sesuai dengan koridor hukum.
Pemerintah Indonesia dan Malaysia akan membahas isu ketenagakerjaan secara lebih mendetail dalam kelompok-kelompok kerja, terutama untuk menindaklanjuti kesepakatan dalam letter of intent mengenai tenaga kerja yang disepakati kedua pihak bulan Mei lalu.
Beberapa waktu sebelumnya, Kedutaan Besar RI di Malaysia menyatakan bahwa menerima versi laporan dari saksi TKI yang berbeda dengan keterangan polisi Malaysia mengenai penembakan tiga TKI tersebut --yaitu Musdi (28), Abdi Sanu (29), dan Muhlis (26).
Menurut Duta Besar RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar, KBRI menerima laporan dari saksi-saksi bahwa ada sekumpulan orang yang mengaku polisi telah mengambil tiga orang TKI dari sebuah flat di kawasan Damansara tanpa membawa surat-surat penangkapan.
Namun beberapa hari kemudian ada berita di media cetak Malaysia, Rabu (17/3), menyebutkan ketiga TKI itu ditembak mati polisi Malaysia di danau Kota Putri Ijok, Kuala Selangor, Selangor.
Anifah Aman melakukan kunjungan kerja ke Indonesia selama dua hari, 16-17 Juni, guna melakukan pertemuan dwipihak dengan Menlu. Dalam pertemuan itu dibahas sejumlah upaya untuk meningkatkan hubungan kedua negara.
Hubungan antara Indonesia dan Malaysia beberapa kali mengalami ketegangan terutama dengan adanya sejumlah klaim kebudayaan Indonesia oleh Malaysia dan penganiayaan TKI baik oleh aparat atau warga sipil Malaysia.
(G003/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010