Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun 2010 turun 5,3 persen dibandingkan dengan kuota APBN 2009.
Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di Jakarta, Rabu, mengatakan konsumsi BBM bersubsidi 2010 diperkirakan mencapai 34,9 juta kiloliter, sedang kuota APBN 2009 36,85 juta kiloliter.
"Konsumsi BBM bersubsidi 2010 diperkirakan turun 1,95 juta kiloliter atau 5,3 persen dibandingkan 2008," katanya.
Menurut dia, penurunan konsumsi 2010 terutama disebabkan turunnya secara tajam konsumsi minyak tanah bersubsidi menyusul program konversi ke elpiji.
Pada 2010, konsumsi minyak tanah diperkirakan turun 3,8 juta kiloliter dari kuota APBN 2009 yang mencapai 5,8 juta kiloliter menjadi dua juta kiloliter,
Sedangkan, konsumsi premium bersubsidi tahun 2010 diperkirakan mengalami kenaikan menjadi 20,6 juta kilolliter dari sebelumnya pada APBN 2009 19,4 juta kiloliter.
Konsumsi solar bersubsidi tahun 2010 juga mengalami kenaikan menjadi 12,3 juta kiloliter dibandingkan APBN 2009 sebesar 11,6 juta kiloliter.
Pada 2008, realisasi konsumsi BBM bersubsidi tahun 2008 mencapai 38,99 juta kiloliter yang terdiri dari premium 19,4 juta kiloliter, minyak tanah 7,8 juta kiloliter, dan solar 11,8 juta kiloliter.
Kouta BBM bersubsidi sesuai APBN 2009 sebesar 36,85 juta kiloliter yang terdiri dari premium 19,4 juta kiloliter, minyak tanah 5,8 juta kiloliter, dan solar 11,6 juta kiloliter.
Sedang, perkiraaan konsumsi BBM bersubsidi tahun 2010 adalah 34,9 juta kiloliter yang terdiri dari premium 20,6 juta kiloliter, minyak tanah dua juta kiloliter, dan solar 12,3 juta kiloliter. (*)
Copyright © ANTARA 2009