salah satu caranya dengan membangun sebuah museum yang mendokumentasikan sejarah persepakbolaan Jakarta di dalam kompleks stadion JIS
Jakarta (ANTARA) - Sejarawan dan budayawan Betawi, JJ Rizal mengharapkan kehadiran Jakarta International Stadium (JIS) dapat menjadi medium pendidikan serta penyadaran bagi publik dalam mengangkat semangat kebangsaan.
JJ Rizal mengatakan salah satu caranya dengan membangun sebuah museum yang mendokumentasikan sejarah persepakbolaan Jakarta di dalam kompleks stadion JIS.
"Ini bukan hanya terkait urusan dokumentasi kebesaran Jakarta sebagai kota sepakbola sekaligus kota juang tempat tumbuhnya nasionalisme," kata JJ Rizal kepada ANTARA, Senin.
Baca juga: Relokasi PKL tanaman hias dari JIS ke Ketel agar lingkungan lebih asri
JJ Rizal menjelaskan bahwa sejarah sepakbola di Jakarta erat kaitannya dengan semangat nasionalisme dalam melawan diskriminasi yang dilakukan penjajah Belanda.
MH Thamrin, menurut JJ Rizal, adalah sosok yang memiliki pengaruh besar dlaam perjalanan sejarah sepakbola di Jakarta dengan mendirikan stadion VIJ (Voetbalbond Indonesia Jakarta) di kawasan Petojo, yang dapat digunakan oleh penduduk pribumi kala itu.
Baca juga: JIS milik kita
"Stadion VIJ itu menjadi arsenal politik sepakbola kebangsaan. Suatu sifat khas sepak bola Jakarta bahwa olahraga ini bukan sekadar prestasi, tetapi suatu arsenal politik kebangsaan. Seperti bagaimana Sukarno hadir di lapangan VIJ pada 1932," ujar JJ Rizal.
Untuk itu, dia menilai bahwa pendokumentasian sejarah perjalanan sepakbola di Jakarta sangat penting dilakukan sebagai upaya membangun semangat kebangsaan bagi generasi penerus.
Baca juga: Cerita setengah jalan 'Jakarta International Stadium'
"Juga sebagai penyadaran bagi para pemain serta pengurus sepakbola di Jakarta bahwa mereka bukankah sedang mengurus atau bermain sepakbola tetapi juga simbol semangat kebangsaan," imbuhnya.
Sementara itu, legenda sepakbola Indonesia dan Persija Jakarta Nur'alim berharap kehadiran JIS semakin mempererat persaudaraan antar sesama penggemar sepakbola terutama para suporter di Jakarta.
Kehadiran JIS, menurut dia, menjadi sebuah kebanggaan yang harus dirawat dan dijaga dengan tidak merusak fasilitas yang sudah dibangun tersebut.
"Jangan sampai merusak stadion bagus cuma karena tim kita kalah," jelasnya.
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021