Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Lebih dari 50 prajurit Pakistan hilang setelah serangan gerilyawan Taliban terhadap sebuah pos pemeriksaan di kawasan suku baratlaut dekat perbatasan dengan Afghanistan, kata beberapa pejabat, Rabu.
Gerilyawan Taliban menyerang pos Gwar Pari di daerah suku Mohmand pada Minggu dan mengklaim tujuh prajurit paramiliter tewas, kata seorang pejabat keamanan.
"Pos yang terletak sangat dekat dengan perbatasan itu dijaga oleh 65 prajurit dan sejauh ini 11 orang telah melakukan kontak dengan kami," kata pejabat itu, dengan menambahkan bahwa "yang lain masih belum diketahui nasibnya."
Seorang juru bicara Taliban mengatakan, Minggu, pihaknya membunuh tujuh prajurit dan menangkap 10 orang.
Namun, pejabat Pakitan itu menolak mengkonfirmasi klaim Taliban itu dengan mengatakan, "Kami belum melihat mayat mereka."
Pemerintah Afghanistan mengatakan bahwa 10 prajurit Pakistan, seorang diantaranya terluka, telah memasuki provinsi Kunar dalam beberapa hari ini.
"Kami menyerahkan mereka ke konsulat Pakistan di Jalalabad," kata komandan polisi perbatasan Afghanistan, Mohammad Afzal.
"Sangat mungkin bahwa beberapa prajurit telah menyeberang ke Afghanistan karena pos itu terletak di perbatasan," kata seorang pejabat keamanan senior.
Seorang pejabat pemerintah daerah mengatakan, sekitar 54 prajurit diyakini hilang.
"Dari 65 prajurit yang menjaga pos itu, 11 telah kembali dan 54 masih hilang," kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu kepada AFP.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.
Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.
Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.
Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010