Seoul (ANTARA News/AFP) - Angkatan Laut Amerika Serikat dan Korea Selatan telah sepakat untuk membangun kerjasama lebih erat melawan kapal selam Korea Utara dan menyokong pembagian intelijen dalam memonitor aktivitas mereka, kata sejumlah pejabat Rabu.
Kesepakatan dikeluarkan saat ketegangan tinggi akibat kapal perang Korsel pada Maret yang menurut penyelidik multinasional katakan pada bulan lalu diakibatkan oleh torpedo Korut.
Angkatan Laut Korsel mengatakan kesepakatan dengan AS akan membantu persekutuan tersebut meningkatkan pembagian intelijen dalam memonitor Korut kapal selam dan memperkuat latihan bersama anti-kapal selam.
Kedua pihak juga setuju untuk bekerja sama dalam latihan anti-proliferasi pimpinan AS yang bisa menghentikan lalu lintas persenjataan Korut di perairan sekitar semenanjung, katanya dalam pernyataan.
Perjanjian telah tercapai dalam pembicaraan antara Kepala Staf Angkatan Laut Korsel, Admiral Kim Sung-chan dan Komandan 7th Fleet AS, Wakil Admiral John Bird, kata sumber AL Korsel.
Korsel akan mendesak hukuman dari PBB terhadap tetangga serumpun komunisnya karena tenggelamnya kapal Cheonan di dekat perairan batas sengketa Laut Kuning, yang telah menelan 46 pelaut dan melakukan beberapa tindakan balasan.
Tetapi Pyongyang menyangkal seluruh keterlibatan dan memperingatkan adanya resiko perang besar di semenanjung, mengancam tindakan militer sebagai respon dari seluruh kritik Dewan Keamanan PBB.
Rencana latihan bersama AL AS dan Korsel telah ditunda untuk menunggu kebijakan dari PBB atas kasus tersebut.
Kedua Korea secara teknis masih dalam keadaan perang sejak berakhirnya konflik pada 1950-53, yang berakhir akibat dari gencatan senjata.
(Uu.KR-IFB/H-AK/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010