Tokyo (ANTARA News/AFP) - Perdana Menteri baru Jepang, Naoto Kan, Rabu menghadapi mosi tidak percaya yang diajukan oleh oposisi konservatif, namun partainya diperkirakan akan dengan mudah mengalahkan rancangan undang-undang itu.
Oposisi utama Partai Liberal Demokrat (LDP) mengajukan mosi itu setelah partai yang berkuasa kiri-tengah, Partai Demokratik Jepang (DPJ), mengubah pemimpin mereka dengan alasan perdana menteri baru tidak memiliki mandat populer.
Kan mengambil alih kekuasaan pekan lalu menggantikan Yukio Hatoyama, yang mundur di tengah skandal setelah kurang dari sembilan bulan memerintah.
Dia diperkirakan akan mengalahkan dengan mudah mosi tidak percaya tersebut, jika dibahas, dan akan memaksanya mundur dan membubarkan majelis perwakilan untuk pemilu.
"Kami sedang menghadapi mosi tidak percaya, namun kami akan menolaknya dengan baik dan jujur, serta kami akan hentikan itu di sidang Diet," kata Shinji Tarutoko, ketua Komisi Bidang Diet DPJ, kepada anggota partai.
Ia menimpali, "Silakan upaya terbaik anda pada kampanye pemilihan Majelis Tinggi yang dimulai besok."
Sidang parlemen Rabu akan berakhir yang berarti pemilihan Majelis Tinggi akan diselenggarakan 11 Juli, seperti yang diperkirakan.
DPJ yang sedang meraih dukungan tinggi dalam jajak pendapat umum, mengharapkan bisa meraih mayoritas kuat di Majelis Tinggi dalam rangka mempermudah meloloskan rancangan undang-undang melalui Diet dan menghindari kebuntuan kebijakan peraturan di negara ekonomi terbesar di Asia itu.
DPJ tahun lalu mengalahkan konservatif LDP dalam pemilu dengan dukungan suara besar-besaran, sehingga mengakhiri politik Jepang era pasca perang mereka yang berlangsung lebih dari setengah abad.
(Uu.H-AK/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010