untuk sebaran kematian justru paling banyak terjadi pada kelompok masyarakat lanjut usia

Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta memaparkan kasus Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) lebih banyak menyerang kelompok usia produktif dengan rentang usia 19-50 tahun,

"Secara jenis kelamin, tidak ada perubahan antara laki-laki dan perempuan, terlihat hampir sama. Tetapi secara kelompok umur cukup terlihat bahwa tertinggi menyerang pada usia produktif, yaitu rentang usia 19 tahun sampai 50 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam webinar Vaksin Corona dan Lansia yang digagas Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia (IASI) Jerman, di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Wali Kota Jaktim sambut baik pelaksanaan vaksin di pusat perbelanjaan

Berdasarkan data dari Dinkes DKI, jumlah orang yang terkena COVID-19 untuk rentang usia 19-30 tahun mencapai 87.565 orang; kemudian usia 31-40 tahun ada 75.447 orang. Lalu untuk pasien dengan usia 41-50 tahun ada 58.218 orang.

Angka itu sendiri, berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sejak kasus COVID-19 mencuat pada Maret 2020 sampai 10 Maret 2021 lalu.

Baca juga: Polres Jakarta Pusat catat 1.477 personel sudah divaksin dosis pertama

Meski angka keterpaparan tertinggi ada pada kelompok produktif, kata Widyastuti, untuk sebaran kematian justru paling banyak terjadi pada kelompok masyarakat lanjut usia.

Rinciannya, untuk kematian di kelompok lansia di 51-60 tahun mencapai 1.664 orang, sedangkan kelompok usia 61-70 tahun mencapai 1.581 orang, adapun bagi kelompok usia lebih dari 70 tahun korban meninggal sebanyak 1.006 orang.

Baca juga: Survei SMRC: Warga DKI Jakarta paling banyak menolak vaksin COVID-19

Widyastuti menambahkan, secara kumulatif jumlah pasien COVID-19 di Jakarta sampai Sabtu ini, mencapai 385.730 orang. Dari jumlah tersebut, 372.494 orang dinyatakan telah sembuh, kasus aktif 6.880 orang dan yang meninggal dunia 6.356 orang.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021