Jakarta (ANTARA/JACX) - Beredar narasi di media sosial tentang peristiwa pengeboman Gereja Katedral Makassar dilakukan oleh mantan polisi yang beragama Protestan.

Unggahan yang ditemukan di Facebook tersebut menyandingkan tiga gambar. Pertama, gambar tangkapan layar berita Kompas.com dengan judul "Argo Yuwono: Salah satu pelaku bom Gereja Katedral Makassar, adalah eks anggota intel yang telah dipecat".

Kedua, gambar seorang pria yang memakai sorban. Gambar tersebut adalah gambar pelaku pengeboman sebelum pelaku melakukan aksi teror.

Kemudian gambar terakhir merupakan tampilan seorang pria yang sedang berdiri dan memegang papan bertuliskan biodata diri termasuk agama yang disebut Protestan dan juga pekerjaan yang disebut sebagai eks-intel Polres Makassar.

Namun, benarkah unggahan tersebut terkait pelaku pengeboman adalah mantan polisi?

Tangkapan layar unggahan hoaks pelaku bom Makassar. (Facebook)


Penjelasan:
Penelusuran ANTARA tidak menemukan informasi terpercaya yang mendukung unggahan di media sosial itu.

Kemudian, tidak ditemukan pula judul pemberitaan di media Kompas.com persis sebagaimana disebut dalam unggahan media sosial itu.

Dalam berita Kompas.com, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan pelaku pengebom Gereja Katedral Makassar adalah suami-istri yang berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daullah (JAD), bukan beragama Protestan seperti yang disebar oleh unggahan di media sosial.

Kemudian, foto kedua dan foto ketiga bukanlah dua orang yang sama. Foto kedua adalah foto pelaku pengeboman Gereja Katedral Makassar dengan inisial L. Sedangkan foto ketiga adalah pelaku penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung pada September 2020.

Klaim: Pengebom gereja di Makassar adalah mantan polisi
Rating: Salah/Disinformasi

Cek fakta: Serangan teroris pemicu kebakaran kilang minyak Balongan? Cek faktanya

Cek fakta: Vaksinasi COVID-19 ibu menyusui bahayakan anak? Ini faktanya

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021