kami berharap, masa panen raya ini harga gabah tidak anjlok
Martapura (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyaksikan panen raya padi dan gerakan serap gabah petani di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu.
"Upaya ini dilakukan guna mengoptimalkan hasil panen sekaligus untuk menjamin stok beras nasional dan menstabilkan harga gabah atau beras petani saat musim panen raya," kata Mentan SYL saat panen raya padi dan gerakan serap gabah di Desa Srikaton, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur, Sabtu.
Menurut dia, pemerintah terus berupaya meningkatkan hasil panen raya padi termasuk menjaga harga jual gabah agar tidak merugikan petani.
Dalam rangka mendukung langkah tersebut, Kementan mendorong semua stakeholder mulai dari Bulog, PT RNI hingga pihak swasta untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai harga pembelian pemerintah (HPP).
Baca juga: Pemprov Sumsel sarankan petani tunda jual gabah
Dia menjelaskan, upaya pemerintah tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi tetapi meningkatkan penanganan setelah masa panen raya diantaranya membantu proses pengeringan gabah (dryer) dan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan gabah sehingga beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan.
Dengan demikian, secara bertahap pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian makin terdepan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Sesuai arahan Presiden Jokowi, tidak hanya budi daya yang didorong, tetapi pascapanennya, salah satunya kualitas RMU sehingga beras yang dihasilkan berkualitas dan harganya tidak di luar HPP," katanya.
Baca juga: Menteri Pertanian: Serapan gabah maksimal untuk stabilisasi harga
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengaku mengapresiasi atas kehadiran Mentan SYL di Kabupaten OKU Timur dalam rangka memajukan pertanian dan solusi nyata tentang serap gabah saat musim panen raya sehingga harga stabil.
Gubernur menyampaikan, secara keseluruhan produksi padi di Provinsi Sumsel tahun 2020 mencapai 2,74 juta ton GKG atau setara 1,57 juta ton beras dan terjadi surplus 622.306 ton beras.
Adapun potensi panen Januari-April 2021 Provinsi Sumsel seluas 405.404 hektar dan luas panen bulan April ini mencapai 84.216 hektare.
"Harga gabah atau beras memang fluktuatif meskipun ada HPP. Produksi padi kita tingkatkan dan hasilnya produksi padi di Sumsel tinggi," kata dia.
Untuk menjamin harga gabah saat musim panen raya, pihaknya menyambut baik dan mengawal kebijakan Menteri Pertanian agar Bulog membuka selebar-lebarnya gudang untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP.
"Ini adalah program Pak Menteri Pertanian dan kami sangat mengapresiasinya," ujar Gubernur.
Baca juga: OKU manfaatkan rawa menjadi lahan pertanian
Sementara itu, Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah menambahkan Kabupaten OKU Timur merupakan sentra produksi padi nasional dengan produktivitasnya tertinggi di Provinsi Sumsel.
Pada tahun 2020, lanjut dia, produktivitasnya mencapai 6,36 ton gabah kering giling (GKG) per hektare dengan hasil produksi padi 633.628 ton GKG atau setara 403.938 ton beras.
"Dan di tahun 2020 terjadi surplus beras sebesar 341.603 ton. Sementara luas panen Januari-April 2021 ini mencapai 70.649 hektare," ujarnya.
Pemerintah daerah setempat juga mengapresiasi dukungan nyata Menteri Pertanian dalam menstabilkan harga saat masa panen raya ini dengan mendorong Bulog dan BUMN lainnya untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP.
"Kami berharap, masa panen raya ini harga gabah tidak anjlok," tegasnya.
Baca juga: Pemerintah pastikan akan serap ribuan ton gabah petani Jombang
Baca juga: Perpadi: Boleh impor, tapi jangan pas panen raya
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021