"Berdasarkan fakta bahwa paspor-paspor Irlandia yang dipalsukan digunakan oleh para anggota kelompok sama yang membawa paspor-paspor palsu dari Australia dan Inggris," kata Martins.
"Ini mengarahkan kami kepada satu simpulan bahwa satu badan pemerintah Israel bertanggung jawab atas kegiatan tersebut dan sangat mungkin pembuatan paspor-paspor palsu dari Irlandia terkait pembunuhan itu."
Penyalahgunaan paspor-paspor Irlandia oleh satu negara, yang Irlandia menjalin hubungan bilateral dengan baik jelas tak dapat diterima dan memerlukan respons tegas, katanya dalam satu pernyataan.
Martin mengatakan pengusiran itu telah disetujui oleh kabinet Irlandia dan telah disampaikan kepada Kedubes Israel di Dublin "untuk menarik anggota stafnya itu."
Aksi yang agak terlambat dikeluarkan Irlandia itu terjadi tiga bulan setelah Inggris mengusir diplomat Israel yang diberitakan adalah kepala badan intelijen Mossad di London.
Mantan Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband juga mendesak Israel berjanji untuk menghentikan pemalsuan paspor-paspor Inggris.
Pekan lalu, Menteri untuk Kawasan Timur Tengah Inggris, Alistair Burt, menyatakan bahwa pemerintahnya "belum menerima jaminan resmi" dari Israel tentang tuntutan yang dibuat pada Maret itu. (M016/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010