Maiduguri (ANTARA) - Kelompok Boko Haram mengaku telah menembak jatuh pesawat tempur Angkatan Udara Nigeria dalam sebuah video yang lihat oleh Reuters pada Jumat (2/4), dua hari setelah pesawat tersebut hilang di bagian timur laut Nigeria.

Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut.

Hilangnya Alpha Jet 475 milik Pasukan Udara Nigeria (NAF) menjadi pukulan bagi upaya Nigeria untuk memberantas kelompok pemberontak di bagian timur laut, tempat kekuatan udara menjadi penting dalam upaya mencegah penyebaran Boko Haram dan cabangnya yang lebih tangguh, ISIS Provinsi Afrika Barat.

Tentara selama bertahun-tahun mengandalkan pengeboman pesawat dalam upaya melumpuhkan para pemberontak. Pasukan udara kerap mengklaim berhasil menyerang milisi.

Di video Boko Haram, bangkai pesawat berserakan di tanah dan badan pesawat yang hangus bertuliskan "NAF 475."

Seorang milisi yang menggunakan penutup wajah berdiri di atas bangkai pesawat dan mengidentifikasi pesawat sebagai "pesawat tempur Angkatan Udara 475," seperti yang terlihat dalam tayangan tersebut. Lantas, satu jasad yang hancur diperlihatkan berseragam militer.

"Seperti yang Anda saksikan, ini adalah pilot pesawat Anda, yang Anda kirim untuk membahayakan pelayan Tuhan," ucap milisi itu. "Inilah yang Tuhan lakukan terhadapnya. Ia jatuh dari langit, dan jika Anda tidak bertobat, ini akibat yang akan Anda tanggung."

Menurut juru bicara Angkatan Udara, sebuah pernyataan akan segera dirilis.

Dalam pernyataan sebelumnya pada Jumat, Angkatan Udara mengatakan: "pesawat Alpha Jet (NAF475) dengan dua awak anggota yang tidak terdeteksi di radar pada 31 Maret 2021 kemungkinan jatuh. Penyebab kecelakaan serta keberadaan dua pilot masih belum diketahui."

Sumber: Reuters


Baca juga: Kelompok bersenjata serang sekolah di Nigeria, culik 27 pelajar

Baca juga: Kelompok militan Boko Haram di balik penculikan 300 anak sekolah

Baca juga: ISIS penggal 10 tawanan Kristen di Nigeria


Stasiun TV terbakar dalam aksi kekerasan Nigeria

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021