Kepala BBPOM Makassar, Maringan Silitonga di Makassar, Selasa, mengatakan, banyaknya terasi oplosan yang beredar di Makassar ini diduga diproses oleh industri rumahan.
"Terasi yang baru saja kita olah di laboratorium ini terbukti mengandung bahan kimia seperti pewarna untuk tekstil," katanya.
Zat yang terkandung dalam sampel terasi yang diamankan dari 10 pasar tradisional yang ada di Makassar itu positif mengandung Rhodamin B yang harusnya digunakan kepada tekstil.
"Hampir seluruh pasar tradisional yang ada di Makassar menjual terasi berbahaya yang mengandung bahan kimia seperti pewarna," katanya.
Penggunaan secara terus menerus, lanjutnya dapat berdampak pada tubuh dan menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker dan peradangan.
BBPOM meminta kepada produsen atau pembuat terasi curah diminta untuk menghentikan pembuatan dengan menambahkan pewarna Rhodamin B serta tingkat pengecer juga diminta untuk tidak menjualnya.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010