"Saya melihat calon-calon menuju Piala Oscar ada di sini. Road to Oscar," kata Sandiaga saat mengunjungi Studio Alam Gamplong di Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Jumat.
Menparekraf optimistis berbagai aktivitas produksi film epik nasional di Studio Gamplong mampu mengantarkan industri film di Tanah Air mendunia.
Sandiaga juga mengapresiasi para pelaku perfilman di studio itu yang hingga kini tetap produktif dan bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Tak sekadar menjadi saran produksi film, menurut dia, tempat itu, bahkan merangkap sebagai objek wisata edukasi di bidang perfilman.
"Saya merasa seperti di Universal Studio (Hollywood) versi Gamplong. Ini jadi inspirasi kita bahwa di tengah pandemi tetap bisa eksis tanpa sentuhan pemerintah," kata dia, selepas melihat-lihat sejumlah set syuting film di studio itu.
Oleh sebab itu, ia mendorong para pelaku ekonomi kreatif di bidang perfilman di Tanah Air menggunakan studio film seluas lebih kurang 2,5 hektare itu.
"Sehingga industri perfilman kita bisa lebih berdaya saing, bisa lebih kompetitif, dan ongkos produksinya lebih bisa ditekan," kata dia.
Sementara itu, Hanung Bramantyo menuturkan terealisasinya pendirian Studio Alam Gamplong tidak lepas dari dorongan Pemerintah Desa Gamplong serta dukungan masyarakat setempat.
Hanung mengaku tercetus membuat lokasi syuting film sendiri setelah merasa kesulitan menembus perizinan di sejumlah tempat kala syuting film-film berlatar belakang sejarah.
Baca juga: Mengintip lokasi syuting "Bumi Manusia" di Yogyakarta (Video)
Selain itu, ia juga ingin set syuting film yang telah dibangun tidak ditinggalkan dan dibongkar begitu saja, namun dapat dimanfaatkan untuk syuting film-film lainnya sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
"Sebagaimana dilakukan Hollywood, di mana setiap membuat set pasti akan menjadi tempat atraksi dan bisa digunakan untuk film-film lainnya," kata dia.
Sejumlah film karya Hanung Bramantyo setidaknya telah diproduksi di studio itu, beberapa di antaranya yaitu film Bumi Manusia serta Habibie Ainun 3.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021