Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh marah terkait banyaknya laporan dari masyarakat adanya dugaan penyalahgunaan bantuan mesin pompa air untuk mengairi sawah petani di wilayah itu.
"Jika memang benar, para rekanan yang memenangkan proyek pompanisasi atau pengadaan mesin pompa untuk mengairi sawah petani disalahgunakan, tolong laporkan ke pihak yang berwajib, karena itu adalah pelanggaran kberat," kata Gubernur, di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, bantuan mesim pompa yang dianggarkan melalui APBN tahun 2008 lalu, diperuntukkan kepada petani di desa Beru-Beru, Kecamatan Kalukku, Mamuju, untuk membantu mengairi sawah ribuan hektar di dua desa yakni desa Pokkang dan Beru-Beru, yang selama ini hanya mengandalkan sawah tadah hujan.
"Kami mengucurkan bantuan pengadaan mesim pompa tersebut untuk membantu mengairi sawah para petani pada musim kemarau tiba, apalagi, saat itu pembangunan irigasi di desa itu belum ada," ucapnya.
Gubernur menuturkan, masyarakat diminta agar segera mencari bukti-bukti jika ada pelanggaran terkait bantuan itu yang ditengarai telah disalahgunakan pihak kontraktor untuk dilaporkan kepihak yang berwajib.
"Jumlah anggaran bantuan pengadaan mesim pompa tersebut mencapai Rp500 miliar lebih melalui Dinas Pertanian Sulbar tahun anggaran 2008 silam," tuturnya.
Sementara itu, Amrin (33 thn), salah seorang petani asal Desa Beru-Beru, Kecamatan Kalukku, Mamuju, mengatakan, bantuan pengadaan mesim pompa itu ditengarai disalahgunakan karena barangnya diduga adalah mesin pompa bekas.
"Mesin yang dibeli pihak rekanan pemenang tender tahun 2008 silam itu adalah barang bekas, padahal, mestinya pengadaan mesin itu adalah barang baru," ungkapnya.
Ia mengatakan, masyarakat di daerah ini kecewa karena mesin pompa itu tidak pernah dirasakan manfaatnya oleh petani.
"Mesin itu tidak pernah digunakan karena tak mampu menyedot air untuk mengairi sawah milik petani sehingga petani di daerah ini tetap mengandalkan sawah tada hujan," tuturnya. (ACO/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010