Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh panik, setelah menyaksikan kondisi terakhir jembatan Lariang, Kabupaten Mamuju Utara (Matra) yang terancam ambruk.
"Saya makin cemas melihat kondisi jembatan di daerah Matra karena akan ambruk setelah hujan terus mengguyur wilayah itu," kata Gubernur usai mengunjungi lokasi banjir di Matra, Senin.
Ia mengatakan, kondisi jembatan sepanjang 150 meter itu makin parah karena terus menerus dihantam banjir dan menyebabkan kaki jembatan itu sudah tidak normal lagi.
"Terjangan air sungai yang begitu deras mengakibatkan terjadinya pengikisan pada jembatan itu," tuturnya.
Selain jembatan yang terancam ambruk, jalan nasional sepanjang 120 meter juga akan putus, apalagi, kondisi terakhir di lokasi, terlihat badan jalan itu sudah semakin didekati sungai yang diperkirakan jaraknya hanya tinggal dua meter.
"Waktu kunjungan pertama ke lokasi, sungai yang sedang terjadi pengikisan itu hanya sekitar 4 - 5 meter dari badan jalan, tetapi, saat ini tinggal dua meter dari badan jalan," ucap Gubernur.
Untuk mensiasati terjangan air sungai tersebut, masyarakat setempat telah melakukan upaya membuat penahan air dengan cara memancang batang kelapa di areal jalan yang terkikis.
"Puluhan batang pohon kelapa dijadikan penahan terjangan air yang begitu kencang," ucapnya.
Departemen Pekerjaan Umum dan Balai Pengairan Jeneberang diharapkan mengambil langkah cepat guna melakukan upaya tanggap darurat untuk memperbaiki jalan nasional dan jembatan tersebut.
Ia mengatakan, kejadian alam ini sangat luar biasa, karena arah sungai saat ini sudah melingkar dan mengancam jalan nasional sepanjang 120 meter akan terputus, sehingga tak ada jalan selain melakukan perbaikan secara darurat.
"Arah air sungai Lariang awalnya bergerak lurus, namun karena kondisi alam yang terjadi di daerah itu mengakibatkan arah air menjadi melingkar dan mengancam jalan nasional dan jembatan di wilayah itu ambruk akibat terjadinya pengikisan," tuturnya.
Gubernur mengatakan, jalan yang menghubungkan ibukata Matra ini perlu dilakukan perbaikan dengan melakukan normalisasi sungai setelah cuaca membaik. (ACO/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010