Kami minta masyarakat menjawab pertanyaan dengan jujur

Palembang (ANTARA) - Pendataan Keluarga Nasional 2021 di Kota Palembang, Sumsel, menyasar 416.000 kepala keluarga yang dilaksanakan mulai 1 April hingga 31 Mei 2021 dan masyarakat setempat diminta ikut menyukseskan program tersebut.

Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Jumat, mengatakan program lima tahunan itu dilaksanakan secara langsung (manual) dan secara daring melalui aplikasi telepon selular pintar (smartphone).

Baca juga: Pemprov Sumsel hadirkan pojok baca digital di Bandara SMB II Palembang

"Kami minta masyarakat menjawab pertanyaan dengan jujur, meski nanti kondisinya mungkin sedang bulan puasa kami harap masyarakat bersedia didata," ujarnya.

Menurut dia, pendataan keluarga yang diinisiasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tersebut penting dilaksanakan karena data output-nya akan digunakan sebagai rujukan dalam memutuskan berbagai kebijakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Bandara SMB II Palembang sediakan 800 kantong Genose C-19 perhari

Para kader pendataan akan mendatangi rumah-rumah warga dalam melakukan pendataan seperti sensus penduduk, pendataan juga tetap memperhatikan protokol kesehatan mengingat penyebaran virus itu masih terjadi.

Kepala keluarga akan diberikan berbagai pertanyaan terkait domisili, jumlah anggota keluarga beserta identitasnya, keikutsertaan dalam program KB dan pertanyaan seputar kebutuhan hidup sehari-hari.

Baca juga: Tim SAR temukan warga tenggelam di Sungai Ogan Palembang

"Melalui pendataan ini akan didapat hasil valid terkait jumlah terbaru penduduk di Kota Palembang," kata Harno.

Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palembang Edwin Effendi mengatakan terdapat 2.489 kader yang akan membantu pendataan keluarga selama dua bulan.

Baca juga: Wali Kota Semarang minta warga dukung Program Pendataan Keluarga 2021

"Khusus saat Ramadhan maka pendataan dilakukan setelah Shalat Tarawih, kami harap masyarakat bersedia didata," kata Edwin.

Selain pendataan terkait KB, para kader juga mendata terkait adanya kasus-kasus stunting dan pihaknya juga akan melibatkan para ketua RT untuk melancarkan program nasional tersebut.

Baca juga: Pendataan Keluarga di Yogyakarta gunakan "smartphone"

Baca juga: Kemenkes: Keluarga penentu penting keputusan lansia ikut vaksinasi

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021