Jakarta (ANTARA News) - Prof Lukman Hakim PhD Apt dilantik menjadi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggantikan Prof Dr Umar Anggara Jenie yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus.
Lukman, ahli farmasi yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala LIPI tersebut dilantik menjadi Kepala LIPI oleh Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata di Jakarta, Senin.
Suharna saat ditanya wartawan mengatakan, tidak ada hubungannya kasus penjualan hasil sitaan bahan baku narkoba oleh peneliti LIPI dengan penggantian Kepala LIPI ini.
"Karena Pak Umar kan mau pensiun Agustus ini," kata Suharna.
Lukman usai dilantik kepada wartawan menyatakan, keprihatinannya soal anggaran bagi riset iptek yang peningkatannya dari tahun ke tahun sangat lambat.
"Sejak 1998 hingga saat ini telah terjadi peningkatan GDP (gross domestic product) per kapita di Indonesia yang lumayan, dari 1.100 dolar AS per kapita pada 1999 menjadi 2.100 dolar per kapita, tapi GDP ini sangat pelan berpengaruh pada anggaran untuk riset iptek," katanya.
Peningkatan GDP per kapita, ujarnya, juga karena eksplorasi pertambangan, jadi tidak karena kegiatan produksi yang sifatnya memiliki nilai tambah dari olahan bahan alam dan tidak berpengaruh pada rakyat kebanyakan.
Ia juga menyatakan prihatin pada minimnya sumber daya manusia yang terkait di bidang riset iptek karena kurangnya daya tarik dalam menggeluti dunia iptek.
"Daya tarik LIPI hanyalah kesempatan belajar yang luas, tapi itu hanya terjadi di masa Habibie. Ini bagian dari program saya untuk membuka kerja sama yang luas dengan lembaga internasional," katanya.
Lukman kelahiran Curup 23 September 1953, lulusan Fakultas MIPA UI pada 1979, meraih gelar master dalam ilmu kebijakan di Universitas Tokyo, Jepang, dan meraih gelar doktor untuk studi kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi di universitas yang sama pada 1993.
Sebelum menjadi Wakil Kepala LIPI sejak 2003, suami Jullie L Hakim ini pernah menjabat Deputi bidang Jasa Ilmiah LIPI, dan Direktur Kebijaksanaan Pengembangan dan Penguasaan Teknologi BPPT.
Bapak dua anak ini juga menjadi dosen program pasca sarjana farmasi FMIPA UI dan dosen di berbagai universitas lainnya serta berkali-kali menjadi konsultan di industri kimia.
Anggota Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia ini telah menghasilkan 60 tulisan dalam bentuk buku, prosiding dan jurnal ilmiah dalam bahasa Indonesia dan Inggris serta artikel ilmiah di banyak majalah dan surat kabar.
Sementara itu, mantan Kepala LIPI Umar Anggara Jenie mengatakan, ia akan tetap berada di komunitas ilmiah dan bersama-sama Lukman menjadi anggota Komite Inovasi Nasional yang akan diresmikan pada Selasa (15/6).
(T.D009/Z003/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010