Ia mengatakan saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, hal tersebut disebabkan karena adanya pemerintahan baru dalam kabinet sehingga pemegang kewenangan anggaran masih memerlukan penyesuaian terlebih dahulu.
"Secara umum kita ingin upaya itu supaya bisa cepat, tapi yang terjadi adalah bahwa ini kan pemerintahan sebetulnya baru jadi pasti masih ada pemegang kewenangan anggaran yang masih perlu penyesuaian dini," ujarnya.
Ia menambahkan secara umum anggaran negara masih terjaga dengan baik dan tetap mempertahankan defisit anggaran sesuai asumsi pemerintah sebesar 2,1 persen atau Rp133,7 triliun pada 2010.
"Kita tidak terlalu khawatir dengan anggaran kita 2010, secara umum akan ada kemajuan (progres) dan anggaran kita dalam keadaan baik," ujarnya.
Menurut dia, walaupun penyerapan anggaran dan belanja negara masih rendah, penerimaan negara masih cukup baik, karena impor meningkat tinggi dan bea masuk yang masih sesuai target penerimaan.
"Kita rasa namanya pengeluaran juga akan sedikit pelan sedangkan penerimaan negara karena import yang meningkat tinggi, akan ada penerimaan negara yang cukup baik," ujarnya.
Sementara penyerapan belanja pemerintah pusat untuk 79 Kementerian Lembaga (K/L) dan non K/L hingga Mei 2010 telah mencapai 26,2 persen atau Rp204,7 triliun. Dan jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 28,7 persen.
Dari jumlah alokasi belanja Kementerian Lembaga yang dianggarkan dalam APBNP 2010 sebesar Rp781,5 triliun, masih ada sekitar 73,8 persen yang belum terserap atau sekitar Rp576,8 triliun.
Sedangkan pada APBN 2011, belanja pemerintah pusat untuk (K/L) dan non (K/L) dianggarkan sebesar Rp840,9 triliun.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010