Gorontalo (ANTARA News) - Kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhamad, di Gorontalo, Senin, disambut aksi demontrasi maupun isak tangis ratusan warga setempat.

Fadel, yang setibanya di bandara setempat langsung meluncur di rumah dinas gubernur Gorontalo, didatangi oleh ratusan pendemo yang berasal dari masyarakat kelurahan Leato Selatan, didampingi sejumlah aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM). Mereka langsung menggelar orasi di depan halaman rumah dinas tersebut.

Tidak lama setelah pendemo itu menggelar orasi, Fadel pun langsung menemui para pendemo tersebut, dan kedatangannya sempat diwarnai isak tangis sekaligus jerit histeris warga, terutama dari kaum ibu.

Merekapun langsung melontarkan sejumlah uneg-uneg, seputar situasi dan perkembangan Kota Gorontalo sepeninggal Fadel, yang harus mengemban amanah baru sebagai menteri kelautan dan perikanan.

"Rakyat kota Gorontalo sepeninggal bapak semakin sengsara karena selalu diancam preman, anggota DPRD hanya diam saja meski penggusuran terjadi di mana-mana. Kalangan guru juga terus menerus diintimidasi oleh Wali Kota Gorontalo, Adhan Dhambea," Ujar Marwan Ngiu, yang mewakili masyarakat.

Mereka juga menyerahkan sejumlah bukti dokumen, berisi tentang sejumlah kebijakan Wali kota Gorontalo yang dinilai sewenang-wenang, seperti perintah pembongkaran belasan kafe di keluarahan Leato Selatan, yang dilakukan secara sepihak dan tiba-tiba.

Menanggapi hal itu, Fadel yang datang bersama rombongan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi untuk melantik Wakil Gubernur Gorontalo, mengaku cukup prihatin dengan situasi tersebut, serta apa yang telah dikeluhkan oleh masyarakat.

"Hal ini akan saya sampaikan pada Pak Gamawan Fauzi untuk ditindak lanjuti. Beliau yang lebih berkompeten dalam hal ini," ujarnya.

Aksi yang hanya berlangsung kurang lebih 15 menit itu, berlangsung aman dan terkendali, Fadel segera pamit untuk mengadiri pelantikan Wakil Gubernur Gorontalo, dan para pendemo langsung bertolak menuju kantor DPRD Kota Gorontalo untuk menyampaikan aspirasi serupa.
(T.KR-SHS/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010