Ambon (ANTARA News) - Dua balita yakni Muhamad Faril (2,5) dan adiknya, Rian, yang baru berusia 1,2 bulan, tewas tertimbun tanah longsor di kawasan Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Sabtu (12/6) malam.
Orang tua korban, Aswin (23), dan istrinya, Heryanti (22), yang ditemui ANTARA, di Kebun Cengkeh, Ambon, Minggu, menceritakan peristiwa bencana alam itu tidak pernah diduga sebelumnya.
Kedua orang tua korban untuk sementara ini berada di rumah keluarganya yang tidak jauh dari lokasi rumahnya yang tertimbun longsor.
"Longsor pertama terjadi sekitar pukul 23.00 WIT dan menimpa kandang ayam yang berjarak sekitar lima meter dari rumah kami. Saat kejadian itu perhatian kami semua tertuju pada kandang ayam yang tertimbun longsor," kata Aswin.
Lima menit kemudian longsor kedua terjadi bahkan lebih besar dari sebelumnya dan langsung menimbun rumah milik Aswin, di mana saat itu tiga anaknya yakni Muhamad Faril (2,5) dan adiknya Rian berusia (1,2 bulan) serta Nus Alamsyah (5) sedang tertidur pulas.
"Kami pun tidak menyadari longsor kedua ini dan baru diketahui setelah istri saya Heryanti memberitahukan bahwa air kotor masuk ke dalam rumah. Saat itulah kami semua tersasar dan panik untuk mencari ketiga anak yang sedang tertidur di kamar bagian belakang.
Aswin bersama beberap tetangga kemudian lari kedalam rumah yang telah tertimbun tanah untuk mencari dan menyelamatkan ketiga anaknya, dan hanya anak sulungnya Nur Alamsyah (5) yang berhasil diselamatkan.
"Saya hanya bisa melihat tangan Nus Alamsyah di atas permukaan tanah yang sedang mencoba menggapai sesuatu untuk dipegang. Saya dengan gerakan refleks langsung menariknya keluar seluruh tubuhnya yang telah tertimbun tanah, sehingga bisa diselamatkan," ujar Aswin dibarengi isak tangis istrinya.
Dua anak lainnya yakni Rian dan Muhamad Faril baru ditemukan setelah dilakukan pencarian dan penggalian selama satu jam.
Tubuh Rian ditemukan di bagian luar rumah, sedangkan Muhammad Faril ditemukan di tengah timbunan tanah di dalam rumah yang hancur total itu.
Jenazah kedua balita itu, telah dimakamkan Minggu pagi, pukul 10.00 WIT setelah dishalatkan oleh keluarga dan para tetangga.
Aswin mengakui selama tiga tahun bermukim di lokasi itu, sering terjadi tanah longsor, tetapi tidak sampai separah kali ini.
"Tanah longsor biasanya hanya di sekitar lokasi kandang ayam saja dan itu sering terjadi saat musim hujan," ujarnya.
Aswin dan istrinya mengaku tidak pernah menyangka bencana alam malam itu akan merenggut nyawa dua orang bocah yang dikasihinya itu.
Pantauan ANTARA, hujan lebat yang mengguyur Kota Ambon dan sekitarnya sejak Sabtu (12/6) petang hingga minggu pagi, mengakibatkan tanah longsor di beberapa tempat di kawasan Air Kuning, Galungggung dan Kebun Cengkeh. (KR-RMY/A041)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010