PMI Manufaktur sebagai leading indicator sektor industri pengolahan menggambarkan kondisi produksi, permintaan, dan penjualan terus berada pada level ekspansi...
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang tercatat di level 53,2 pada Maret 2021 menunjukkan optimisme kelanjutan pemulihan ekonomi nasional.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan kelanjutan pemulihan ekonomi nasional terutama untuk aktivitas sektor pengolahan didorong oleh ekspektasi peningkatan permintaan domestik.
“PMI Manufaktur sebagai leading indicator sektor industri pengolahan menggambarkan kondisi produksi, permintaan, dan penjualan terus berada pada level ekspansi dan mencapai level tertinggi,” katanya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Indeks Manufaktur RI capai rekor tertinggi dalam satu dekade
Febrio menyatakan angka yang meningkat dari level 50,9 pada Februari 2021 dan merupakan data tertinggi sejak survei pertama kali pada April 2011 ini menggambarkan percepatan tajam dari tingkat pertumbuhan output dan permintaan baru.
“Indeks juga menunjukkan kenaikan solid pada kondisi bisnis yang melampaui rekor survei di Juni dan Juli 2014,” ujarnya.
Ia menuturkan kenaikan tajam pada permintaan baru memberikan tekanan pada kapasitas operasional sehingga mendorong perusahaan untuk meningkatkan aktivitas pembelian dan menghentikan PHK.
Baca juga: PMI manufaktur tertinggi, Menperin: Indikasi ekonomi bakal cepat pulih
Sementara itu biaya input produksi dan inflasi meningkat karena kurangnya pasokan dan sulitnya mendapatkan input dari luar negeri.
Tak hanya itu, inflasi harga output juga meningkat karena produsen meneruskan beban biaya input yang lebih tinggi kepada konsumen meski di bulan ini jauh lebih rendah dibandingkan Februari.
Meski demikian, menurutnya, secara umum produsen di Indonesia masih sangat optimis bahwa produksi akan naik pada tahun mendatang dengan kepercayaan diri untuk berbisnis mencapai posisi tertinggi dalam 50 bulan.
“Respons yang semakin positif dari sisi produsen harus dibarengi dengan perbaikan sisi permintaan yang semakin membaik juga,” tegasnya.
Baca juga: Menko Airlangga: Perbaikan indeks manufaktur momentum ekonomi pulih
Ia melanjutkan kebijakan insentif pemerintah seperti PPnBM Ditanggung Pemerintah untuk kendaraan bermotor turut mendukung terwujudnya penciptaan permintaan ini lebih cepat.
Selain itu program vaksinasi nasional yang sedang dilaksanakan memberikan optimisme yang kuat terhadap pelaku bisnis sektor manufaktur tentang adanya pemulihan ekonomi.
“Momentum pemulihan ini akan terus dijaga dengan terus mengakselerasi program vaksinasi nasional, pelaksanaan program PEN dan realisasi belanja negara secara keseluruhan,” katanya.
Baca juga: KSSK ingin genjot penyaluran kredit untuk 38 sektor prioritas
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021