Bengkulu (ANTARA) - Nilai ekspor batu bara dari Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu pada Februari 2021 tercatat mencapai 10 juta dolar AS dan menjadi penyumbang ekspor terbesar dari daerah itu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Win Rizal mengatakan nilai ekspor itu mengalami peningkatan dibanding Januari yang tercatat sekitar 8,3 juta dolar AS.

"Batubara ini menjadi komoditas ekspor terbesar dari Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dan perannya terhadap nilai ekspor mencapai 100 persen," kata Win Rizal di Bengkulu, Kamis.

Selain itu, secara keseluruhan nilai ekspor Bengkulu pada Februari 2021 mencapai 17,11 juta dolar AS, meningkat cukup tinggi yakni 31,82 persen bila dibanding Januari lalu yang mencapai 12,98 juta dolar AS.

Peningkatan itu terjadi seiring dengan perkembangan ekonomi global yang saat ini berangsur pulih karena dampak pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung satu tahun.

Negara utama tujuan ekspor Provinsi Bengkulu pada Februari 2021 yaitu ke Thailand 3,05 juta dolar AS atau sebesar 17,83 persen, Malaysia 2,90 juta dolar AS atau 16,96 persen, Philipina 2,67 juta dolar AS atau 5,59 persen dan negara lainnya sebesar 8,49 juta dolar AS atau sebesar 49,62 persen.

"Memang didominasi negara ASEAN yaitu 57,62 persen, kemudian Uni Eropa 8,62 persen dan negara-negara lain 33,76 persen," jelas Win.

Sebesar 67,27 persen dari berbagai komoditas unggulan Provinsi Bengkulu diekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai. sisanya di ekspor melalui daerah lain seperti di Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat, pelabuhan Boom Baru, Sumatera Selatan, Pelabuhan Tanjung Priok, dan bandara Soekarno Hatta.
Baca juga: Bengkulu ekspor batu bara senilai 81,17 juta dolar AS tahun 2020
Baca juga: Anggota DPRD Bengkulu sebut UU Minerba lemahkan kewenangan daerah

Pewarta: Carminanda
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021