Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak seluruh pihak dalam ekosistem keuangan digital untuk berkolaborasi meningkatkan literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal di daerah-daerah di seluruh Indonesia.
"Bersama-sama kita dorong pengembangan potensi ekonomi lokal lewat kekuatan generasi milenial yang menjadi penentu masa depan Indonesia," kata Direktur Grup Inovasi Keuangan Digital OJK, Dino Milano, dalam pernyataan pers, Kamis.
Baca juga: Menko Airlangga paparkan strategi akselerasi inklusi keuangan
Di Manado, Sulawesi Utara, misalnya, menurut Dino, penetrasi keuangan digital terbilang cukup tinggi. Jika dimaksimalkan pemanfaatannya oleh masyarakat khususnya para milenial, tentu bisa berdampak signifikan terhadap pemulihan ekonomi nasional dan tingkat inklusi keuangan di Indonesia.
"Untuk itu, kami mengajak seluruh pihak dalam ekosistem keuangan digital untuk berkolaborasi meningkatkan literasi dan inklusi keuangan digital serta bijak dalam adaptasi fintech," tambah Dino menegaskan.
Ketua Jurusan Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Manado, Dr. Robert Richard Winerungan, M.Si menekankan pentingnya edukasi untuk membuat lebih banyak milenial dan pelaku usaha kreatif mampu memanfaatkan teknologi keuangan guna memaksimalkan produktivitasnya.
"Sejak pandemi, industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang selama ini telah berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi lokal nyaris lumpuh. Bahkan, banyak pelaku industrinya kehilangan mata pencaharian," katanya.
Namun, sekarang di tengah pertumbuhan ekonomi daerah yang membaik serta infrastruktur yang mendukung, Robert melihat adanya sinyal positif kebangkitan industri pariwisata dan ekonomi kreatif ini.
Untuk itu, menurut Robert, masyarakat terutama pengusaha milenial patut dipersiapkan secara maksimal untuk menghadapi era kebangkitan industri ini. Jika mereka dapat memanfaatkan akses permodalan yang hadir dari teknologi keuangan secara bijak dan cerdas, dapat berdampak besar sebagai stimulus untuk perekonomian lokal.
Pelaku usaha mikro kecil menengah dari kalangan milenial, Stevanus Rinno Ticoalu yang juga CEO dan founder @caprek_id dan @innomanado, mengatakan bahwa di industri kreatif kita dituntut untuk terus berinovasi dengan peluang yang ada di pasar.
"Saya sendiri merasakan betapa pentingnya kemajuan teknologi keuangan dalam membantu pengusaha muda di industri ini. Namun, sebagai pengusaha kreatif, kita juga harus memiliki kemampuan pengelolaan keuangan yang baik, sehingga berbagai kemudahan akses keuangan yang ditawarkan dapat benar-benar dimanfaatkan secara bijak dan maksimal," jelasnya.
Sementara Lily Suriani, general manager Kredivo, mengatakan bahwa pihaknya percaya milenial yang berani dan kreatif dalam menghadirkan ide-ide bisnis baru yang didukung dengan akses keuangan yang cukup akan mendorong pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif lokal.
Melalui gerakan Generasi Djempolan, Kredivo ingin lebih banyak lagi milenial yang mampu memanfaatkan akses teknologi keuangan secara bijak, sehingga menjadi stimulus tumbuhnya pengusaha kreatif di Manado.
"Terlebih, jika mengingat penetrasi fintech lending di pulau Sulawesi yang telah mencapai lebih dari 50 persen, lebih tinggi dari Pulau Bali, wilayah Nusa Tenggara, Pulau Kalimantan, dan wilayah Maluku serta Papua,” kata Lily.
Data internal Kredivo juga mencatat sebanyak 34,8 persen pengguna Kredivo di Manado memanfaatkan akses keuangan Kredivo sebagai modal usaha.
Mengusung tiga kriteria utama, Generasi Djempolan Kredivo fokus untuk mengajak milenial di Kota Manado untuk melek keuangan, dengan Set priority: yang dapat menentukan prioritas dan batasan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, Value over price: memahami nilai dari pengeluaran dan pemanfaatan keuangan, bukan hanya karena murah namun juga memiliki nilai, serta Best of both worlds: tech-savvy sekaligus memiliki kemampuan dalam mengatur keuangan.
Baca juga: Inklusi keuangan digital di e-commerce meningkat selama pandemi
Baca juga: Tingkatkan inklusi keuangan, BSI sasar kalangan pemuda Muhammadiyah
Baca juga: Peneliti ingatkan sinergi dalam pengembangan industri P2P lending
Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021