Moskow (ANTARA News) - Juru bicara Kremlin, Natalia Timakova, Sabtu mengatakan kepada para wartawan bahwa Rusia kini dalam kondisi terlibat dalam konflik internal Kyrgyzstan.
"Ini adalah konflik internal, dan Rusia tidak ingin melihat adanya syarat-syarat untuk ikut ambil bagian dalam penyelesaian masalah itu," katanya.
Namun demikian, Rusia akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada wilayah selatan negara Asia Tengah itu dengan sebuah pesawat terbang dari Kementerian Situasi Darurat menyusul instruksi presiden, kata wanita juru bicara itu.
"Konsultasi-konsultasi kini sedang dilakukan dengan berbagai badan dengan pandangan akan memberikan bantuan kepada Kyrgyzstan.
"Dalam pembicaraan melalui telepon dengan Menteri Darurat Sergei Shoigu dan Menteri Kesehatan dan Pembangunan Sosial Tatyana Golikova, presiden (Dmitry Medvedev) mengeluarkan perintah-perintah untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara itu.
"Pesawat Kementerian Darurat akan terbang ke republik itu pada akhir pekan ini," kata Timakova.
Medvedev juga memerintahkan untuk mengevakuasi korban cedera dan memberika perawatan medis.
Sementara itu, anggota negara-negara blok keamanan pasca-Sovyet, Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), Senin akan mengadakan konsultasi di Kyrgyzstan, katanya.
"Sebagai ketua Dewan CSTO, Medvedev telah memerintahkan konsultasi dengan sekretaris Dewan-Dewan Keamanan negara-negara anggota CSTO Senin, dalam rangka melaksanakan tanggapan kolektif," kata Timakova.
Sebelumnya, pemerintah sementara Kyrgyzstan mengumumkan negara dalam keadaan darurat dan mengenakan jam malam di kota selatan Jalalabad, setelah sebelumnya kota terbesar kedua Osh.
Pemimpin sementara Kyrgyzstan, Rosa Otunbayeva, telah mengirim surat kepada Medvedev, meminta bantuan untuk menghentikan kerusuhan, yang meletus sejak Kamis dan menjadi bentrokan antar etnis.
Jumlah korban naik menjadi 79 dengan 1000 lainnya cedera.
Seorang pejabat senior militer Rusia mengatakan kepada media, Sabtu, bahwa tentara Rusia yang ditempatkan di pangkalan militer Kant Kyrgyzstan tidak akan dikirimkan ke Osh.(H-AK/B002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010