Shanghai (ANTARA) - Otoritas kesehatan di provinsi Yunnan barat daya China pada Kamis melaporkan enam kasus baru COVID-19 di Ruili di tengah upaya untuk menahan wabah baru di kota yang berbatasan dengan Myanmar.
Karantina rumah, pembatasan keluar kota, dan pengujian massal mulai dilakukan pada Rabu (31/3) setelah pihak berwenang melaporkan adanya wabah enam kasus COVID dan tiga pasien tanpa gejala.
Dua dari enam pasien COVID terbaru dan 10 dari 23 pasien baru COVID tanpa gejala di Ruili adalah warga negara Myanmar, kata Komisi Kesehatan Provinsi Yunnan dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: China laporkan 11 kasus baru COVID-19, termasuk 6 infeksi lokal
Baca juga: WHO duga COVID-19 ditularkan kelelawar ke manusia lewat hewan lain
Otoritas kesehatan di Yunnan belum mengidentifikasi bagaimana klaster terbaru COVID itu dimulai.
Ruili adalah titik transit utama untuk provinsi Yunnan, yang telah berjuang untuk memantau daerah perbatasannya yang berbatu sepanjang 4.000 kilometer dengan Laos, Myanmar dan Vietnam.
Pihak berwenang memantau untuk mencegah adanya imigrasi ilegal di tengah gelombang penyeberangan tidak sah tahun lalu oleh orang-orang yang mencari tempat berlindung dari pandemi COVID-19.
Ruili meluncurkan pembatasan COVID-19 serupa tahun lalu setelah infeksi impor dari Myanmar terdeteksi.
Untuk semua daratan China, total 16 kasus COVID dan 42 kasus tanpa gejala dilaporkan pada 31 Maret, kata Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dalam pernyataan terpisah pada Kamis.
Kasus COVID di Ruili mencakup semua kasus infeksi baru yang ditularkan secara lokal yang dilaporkan oleh NHC.
COVID-19 pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China pada akhir 2019 dan membuat negara itu mengalami kemandekan pada awal 2020, sebelum akhirnya wabah itu menyebar secara global.
China telah pulih dari pandemi dan kasus infeksi baru sekarang hanya sejumlah kecil dibandingkan jumlah kasus yang terjadi pada puncak wabah COVID-19 pada Februari 2020.
Total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di daratan China sekarang mencapai 90.217, sementara jumlah kematian akibat COVID tetap tidak berubah, yakni 4.636 jiwa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ilmuwan China: Beijing sudah sampaikan data COVID-19 kepada WHO
Baca juga: WHO tak temukan jawaban asal-usul COVID-19 di China
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021