kalau mau memugar jangan tambal sulamSolo (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G Plate akan memugar bangunan Monumen Pers Nasional dengan konsep "reborn" atau terlahir kembali dan menerapkan teknologi digitalisasi.
"Saya minta lihat kembali secara menyeluruh sebelum saya menyatakan setuju atau tidak setuju (pemugaran). Saya ingin lihat konsep menyeluruh dan konsep besar dari Monumen Pers," katanya saat mengunjungi Monumen Pers Nasional di Solo, Kamis.
Ia tidak ingin pemugaran dilakukan dengan konsep tambal sulam mengingat Monumen Pers merupakan gedung bersejarah yang menjadi saksi perjalanan bangsa, riwayat perjalanan penyiaran, dan riwayat perjalanan pers nasional.
"Saya mendukung perspektif yang luas untuk menjadikan monumen sebagai representasi perjalanan pers nasional ini. Dari gedung ini muncul awalnya pers, muncul awalnya penyiaran. Pelestarian cagar budaya perlu dilakukan untuk menjaga riwayat perjalanan itu," katanya.
Bahkan, dikatakannya, jika perlu dilakukan upaya pembanding dengan bangsa lain, seperti yang dilakukan oleh Perancis, Belanda, dan Inggris.
Baca juga: Kemkominfo: Revitalisasi Monumen Pers sambut peradaban baru
Baca juga: 18.000 pengunjung datangi Monumen Pers setiap tahun
"Kalau perlu dilakukan 'benchmark' sehingga kalau mau memugar jangan tambal sulam. Saya ingin yang betul-betul komprehensif. Saya tidak ingin gedung ini seperti begini," katanya.
Bahkan, ia berharap ke depan jika ada generasi muda yang berkunjung ke Monumen Pers bisa memperoleh penjelasan melalui "guide" atau pramuwisata yang terampil dan memberikan kesan dengan semangat yang baru.
"Tahun ini terjadi pandemi COVID-19 yang mendorong bangsa di dunia dan bangsa kita secara akseleratif melakukan transformasi digital. Tahun 2021 adalah lompatan baru penyiaran digital. Era transformasi digital, inilah momentumnya, maka kita lakukan pemugaran konsep 'reborn'," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Monumen Pers Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Widodo Hastjaryo mengatakan saat ini sebanyak 155.000 koran yang menjadi koleksi Monumen Pers sudah terdigitalisasi.
"Selanjutnya, kami akan melanjutkan digitalisasi untuk koran tahun terbit 1971-1999, ada 600.000 koran. Selanjutnya dipublikasi agar bisa dijadikan sebagai bahan riset, publikasi, dan skripsi oleh masyarakat," katanya.
Baca juga: Monumen Pers dorong semangat jurnalis pada momentum HPN
Baca juga: Monumen Pers pamerkan koleksi di Festival Ranggawarsita
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021