Gorontalo (ANTARA News) - Ribuan peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tiggi Negeri (SNMPTN) di Gorontalo kesulitan mengakses internet, untuk mendaftarkan diri secara "online" pada hari terakhir pembelian PIN, Jumat.
Selain jumlah warnet yang terbatas di Gorontalo, mereka juga kesulitan mengakses situs pendaftaran SNMPTN, karena dalam waktu bersamaan, ribuan orang lainnya sedang mengakses situs yang sama.
"Saya sudah dari tadi mengklik situs itu, tapi susah sekali terbukanya, " kata Rommy, salah seorang pendaftar SNMPTN, saat ditemui pada salah satu warnet di depan kampus Universitas Negeri Gorontalo.
Nani, pendaftar SNMPTN lainnya menambahkan, karena situasi itu, pendaftaran SNMPTN yang dilaksanakan secara "online" terkesan jauh lebih rumit dibanding cara manual.
"Lebih baik formulirnya ditulis tangan sendiri saja, seluruh warnet di Gorontalo penuh dengan antrian orang yang hendak mendaftar SMPTN," kata dia.
Sementara itu, sekretaris panitia SNMPTN UNG, Nancy Katili yang dikonfirmasi juga mengakui kendala tersebut.
"Kami sendiri kesulitan membuka situs pendaftaran, untuk memantau perkembangan pendaftar SMPTN," kata dia.
Hingga Jumat pukul 15.00 WITA, jumlah pendaftar SMPTN melalui panitia lokal di Gorontalo mencapai 3.000 orang.
Sebelum mengisi formulir yang disediakan di situs pendaftaran SNMPT, setiap peserta diwajibkan membeli PIN yang disediakan di Bank Mandiri setempat. PIN Untuk kelompok Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dihargakan 150 ribu rupiah, sedang Ilmu Pengetahuan Campuran (IPC) 175 ribu rupiah. (SHS/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010