Jambi (ANTARA) - Polda Jambi beserta jajaran memperketat pengamanan dan seluruh petugas piket diwajibkan mengenakan pakaian baju anti peluru untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan bisa terjadi disitusi saat ini setelah terjadinya aksi penyerangan yang dilakukan terduga teroris di Mabes Polri.
Pantauan di lapangan pasca penyerangan di Mabes Polri tersebut terlihat penjagaan di Mapolda Jambi, Kamis di perketat, seluruh masyarakat yang akan masuk ke Polda Jambi dilakukan pemeriksaan terhadap identitas dan barang bawaan tersebut.
Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmat Wibowo saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa seluruh Pejabat Utama (PJU) dan para Kapolres jajaran Polda Jambi beserta seluruh personel Polri di Jambi telah diperintahkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengamanan di lingkungannya masing-masing.
Baca juga: Polri tingkatkan kesiapsiagaan seluruh wilayah jelang Paskah
Baca juga: Tetangga berusaha menguatkan keluarga ZA pascainsiden di Mabes Polri
Baca juga: Melawan teror di Markas Besar Polri
"Mulai dari kantor, asrama dan aset-aset milik Polri serta tempat ibadah dan keramaian agar pengamanan ditingkatkan, dan pelayanan kepada masyarakat tetap dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, memeriksa barang bawaan dan identitas sesuai SOP ('standar operating procedure')," kata Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo.
Kapolda menambahkan pihaknya juga telah memperketat keamanan dalam rangka rangkaian kegiatan keagamaan umat Kristiani mulai Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah. Polda Jambi dan jajaran sudah mengerahkan personil untuk menjaga dan mengawasi pelaksanaan jalannya ibadah agar umat bisa dengan tenang menjalani ibadahnya.
"Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menolong kita semua dan menjauhkan segala bencana, marabahaya dan virus COVID-19 dari Provinsi Jambi yang kita cintai ini serta suasana kamtibmas tetap terkendali, aman dan kondusif," kata Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo.
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021