Cianjur (ANTARA News) - Lima orang oknum yang mengatasnamakan wartawan media cetak dan elektronik televisi, diduga memeras pengusaha jasa tenaga kerja di Cianjur selatan, Jawa Barat.

H Samsu salah seorang korban pemerasan oknum wartawan itu, kepada pers di Cianjur, Jumat, mengatakan pihaknya terpaksa memberikan sejumlah uang, pada tamunya yang salah satunya mengaku sebagai pengurus PWI Perwakilan Cianjur.

Modus kelima oknum wartawan itu, diawali dengan mewawancara H Samsu. Namun akhirnya oknum tersebut, menuding Samsu telah melakukan tindakan pidana human trafficking.

"Ketika itu mereka menuduh saya telah melakukan penjualan manusia dengan dalih jasa tenaga kerja. Selama ini saya membuka usaha legal bahkan sudah berjalan belasan tahun," katanya.

Ia memaparkan, memang ada satu kasus yang sempat ramai di kalangan masyarakat setempat, dimana ia memberangkatkan seorang TKW warga Desa Jatisari, Kecamatan Sindangbarang.

Namun TKW tersebut melarikan diri, setelah masuk ke penampungan di PT di Jakarta, sebelum diberangkatkan. "Masalah itu mereka anggap saya menjual orang. Padahal TKW itu kabur dari PT," ucapnya.

Selang beberapa saat setelah mewawancarainya, kelima oknum dengan tingkah laku yang tidak selayaknya, meminta sejumlah uang dan mengancam akan menayangkan keterangan Samsu di televisi dan koran.

"Saya banyak kenal wartawan yang benar dan bekerja untuk media televisi dan koran harian. Mereka baik-baik, tidak ada yang minta uang seperti ini, bahkan salah satu mengaku dengan nama wartawan yang saya kenal," tuturnya.

Meskipun diancam akan ditayangkan, dia mengaku, tidak memenuhi permintaan uang yang diajukan oknum tersebut.

Akhirnya kelima oknum itu, pergi dengan cara tidak sopan, sambil menggerutu, kata dia, setelah dirinya meminta mereka menunggu dengan alasan ia hendak menelepon kantor PWI Cianjur.

Sementara itu, pengurus PWI Perwakilan Cianjur Sartanu Arisasmara, yang namanya dicatut oknum tersebut, meminta pihak berwajib segera menindak tegas oknum yang selama ini berkeliaran di wilayah Cianjur selatan.
(FKR/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010