Bojonegoro (ANTARA News) - PT Phoenix diminta menarik seluruh peralatan eksplorasi dan eksploitasi migas dari ladang sumur minyak tua peninggalan Belanda di Bojonegoro, Jatim.
"PT Phoenix diminta menarik seluruh peralatan yang ada di ladang minyak setempat atas perintah Gubernur Jatim," kata Kapolsek Kedewan, Iptu Syamsuri, Jumat.
Instruksi penarikan seluruh peralatan PT Phoenix dilakukan sejak 7 Juni lalu, setelah terjadi semburan liar atau blow out sumur minyak D 138 di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan.
Namun, menurut ia, peralatan yang ada belum ditarik baru sebatas lingkungan di lokasi pengeboran tersebut, dibersihkan."Pengusutan atas kejadian itu langsung ditangani polres," katanya menambahkan.
Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, telah memanggil sejumlah saksi para pekerja PT Phonix yang berada di lokasi ketika terjadi semburan liar gas, minyak bercampur lumpur di sumur minyak D 138.
Menurut seorang pekerja PT Phoenix, pengeboran yang dilakukan tersebut, awalnya mengambil titik sekitar tiga meter dari sumur minyak D 138. Pengeboran dengan peralatan rig kecil tersebut, ketika mencapai kedalaman sekitar 300 meter, terjadilah semburan liar.
Lima jam berselang semburan liar tersebut, berhenti dan sebagai gantinya terjadilah semburan liar di sumur minyak D 138. Pengeboran yang dilakukan tersebut, untuk kedua kalinya yang sebelumnya di pengeboran pertama di tempat berbeda, berhasil menemukan potensi minyak.
"Produksinya di sumur minyak pertama hasilnya puluhan drum setiap harinya,"kata Rochim, seorang penambang minyak mentah di wilayah setempat.
Di lokasi, selain peralatan rig kecil, sejumlah peratan berat lainnya termasuk rumah semi permanen, berdiri di tengah ladang minyak setempat. Ladang minyak mentah di Desa Wonocolo, Hargomulyo dan Beji, Kecamatan Kedewan, memiliki 222 buah sumur minyak mentah peninggalan Belanda.
Dalam empat tahun terakhir ladang minyak setempat, diserbu sejumlah perusahaan yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi. Pemkab Bojonegoro, menunjuk PT Trifika Bangun Energie (TBE) dan PT Phoenix bekerja sama dengan KUD Usaha Jaya Bersama (UJB) dan KUD Sumber Pangan, untuk melakukan pengelolaan wilayah setempat.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010