Kabul (ANTARA News/AFP) - Perdana Menteri David Cameron terpaksa membatalkan kunjungan ke sebuah pangkalan depan militer Inggris di Afghanistan selatan Kamis karena kecurigaan ia akan diserang, kata pembantunya.
Penyadapan telefon, termasuk satu pembicaraan yang menunjuk pada kemungkinan serangan roket terhadap sebuah helikopter, mengisyaratkan bahwa gerilyawan telah mengetahui rencana kunjungan pejabat tinggi Inggris itu dan siap bertindak.
Pasukan Inggris berada di barisan depan dalam upaya memerangi gerilyawan Taliban di Helmand dan mengalami pukulan-pukulan hebat di provinsi itu.
Cameron, yang melakukan lawatan pertama selaku PM Inggris ke Afghanistan, berhasil mengunjungi sebuah sekolah pertanian di dekat ibukota provinsi Lashkar Gah yang dibangun dengan dana Inggris, setelah perundingan di Kabul dengan Presiden Hamid Karzai.
Sejak operasi serangan di Afghanistan dimulai pada Oktober 2001, 294 prajurit Inggris tewas di Afghanistan.
Saat ini terdapat lebih dari 130.000 prajurit internasional, terutama dari AS, yang ditempatkan di Afghanistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai mengatasi perang yang dikobarkan sisa-sisa Taliban.
Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. (M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010