Miranshah, Pakistan (ANTARA News/Reuters) - Sebuah pesawat tak berawak AS menembakkan dua rudal Kamis ke wilayah Waziristan Utara, Pakistan, yang menjadi pangkalan Al-Qaeda dan sekutunya, menewaskan tiga orang yang diduga militan, kata sejumlah pejabat keamanan di daerah itu.
Orang ketiga Al-Qaeda, Sheikh Sa`ad al-Masri, yang juga dikenal sebagai Mustafa Abul al-Yazid, diyakini tewas dalam serangan serupa bulan lalu di Waziristan Utara.
Serangan terakhir itu ditujukan ke kompleks bangunan yang digunakan oleh militan sebagai tempat persembunyian di Norak, sebuah desa sekitar 20 kilometer sebelah timur kota utama wilayah itu, Miranshah, kata seorang pejabat intelijen.
"Menurut laporan-laporan pendahuluan, tiga militan tewas. Jumlah korban mungkin meningkat. Kami masih memeriksanya," kata pejabat yang berkantor di Miranshah itu. Jati-diri militan-militan yang tewas masih belum bisa dipastikan, tambahnya.
Penduduk mengkonfirmasi insiden itu dengan mengatakan, asap membubung dari lokasi serangan tersebut.
"Militan menutup daerah itu dan tidak ada yang diizinkan mendekati lokasi itu," kata warga desa Ahmed Shah kepada Reuters melalui telefon.
AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke Waziristan Utara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuah pangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan, pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.
Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.
Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.
Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010