Empat negara akan membentuk sebuah dewan kerjasama "untuk mengembangkan kemitraan strategis jangka panjang" dan "membuat zona pergerakan bebas barang dan orang-orang di antara negara-negara kita," katanya.
Kesepakatan itu disetujui oleh para menteri luar negeri dari empat negara yang bertemu di sela-sela forum kerjasama Turki-Arab di Istanbul.
Zona perdagangan bebas akan didasarkan pada "perjanjian bilateral yang ada dan praktek perdagangan bebas dan bebas visa" antara pihak-pihak, pernyataan mengatakan, menambahkan bahwa Turki dan Lebanon diminta untuk melengkapi pengaturan bilateral sebelum proses empat arah dapat maju.
"Mekanisme quadripartite ... akan terbuka bagi partisipasi dari semua negara persaudaraan dan ramah lainnya di kawasan itu," katanya.
Pemerintah berakar Islam Turki yang berkuasa sejak 2002, telah secara signifikan meningkatkan hubungan dengan dunia Arab, yang sering diabaikan di masa lalu di tengah orientasi tradisional negara pro-Barat.
Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu menolak saran itu bahwa perkembangan hubungan Turki dengan tetangga di Timur mewakili sebuah pencarian alternatif untuk negara-negara yang kesulitan menawarkan untuk bergabung dengan Uni Eropa.
"Turki bertekad untuk menjadi anggota penuh Uni Eropa," ia mengatakan kepada wartawan Kamis. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010