Semoga Kilang Balongan dapat beroperasi kembali setelah dilakukan inspeksi menyeluruh
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menyebutkan tim darurat telah memadamkan seluruh titik api yang membakar empat tangki minyak di kompleks Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (29/3/2021).
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan api padam total pada Rabu pukul 14.35 WIB berkat upaya pemadaman yang dilakukan secara intensif selama tiga hari terakhir.
"Alhamdulillah, berkat kerja tim dan dukungan berbagai pihak, seluruh titik api telah padam," katanya.
Lebih lanjut Agus menerangkan bahwa sebelumnya tim emergency telah memadamkan api di tiga tangki yakni T-301H pada Rabu pukul 01.30 WIB dini hari, disusul T-301E pada pukul 06.44 WIB, dan tangki T-301G pada pukul 08.30 WIB.
Untuk memastikan kondisi pemadaman di seluruh tangki terdampak, Pertamina masih terus melakukan pendinginan dan pengawasan hingga seluruh lokasi dinyatakan aman.
Apabila potensi api tidak lagi muncul, maka Pertamina akan segera mengoperasikan kembali Kilang Balongan.
"Terima kasih atas doa dan dukungan seluruh pihak dan masyarakat terkait penanggulangan insiden kebakaran. Semoga Kilang Balongan dapat beroperasi kembali setelah dilakukan inspeksi menyeluruh," kata Agus.
Kebakaran Kilang Balongan terjadi pada Senin (29/3/2021) dini hari, setelah sebelumnya warga sekitar lokasi mencium bau menyengat pada Minggu (28/3/2021) malam.
Beberapa jam kemudian warga mendengar dentuman yang sangat keras disertai api yang membakar tangki kilang.
Akibat kebakaran tersebut, sebanyak 912 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kebakaran itu juga menyebabkan 29 luka ringan dan enam lainnya luka berat.
Baca juga: Kobaran api di Kilang Pertamina Balongan tinggal satu titik
Baca juga: Pertamina tanggung seluruh biaya perawatan korban Kilang Balongan
Baca juga: Polisi ungkap dugaan sementara penyebab kebakaran Kilang Balongan
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021