Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan ekonomi kreatif dapat mendatangkan dua keuntungan secara bersamaan yaitu pertumbuhan ekonomi yang pro rakyat dan juga penguatan identitas kultural yang memperkaya identitas nasional secara nyata.
Dalam pidatonya pada pembukaan Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis malam, Presiden mengatakan pertumbuhan ekonomi yang lahir dari ekonomi kreatif akan menjadi wahana tepat dan menarik untuk dimasukkan nilai-nilai budaya bangsa.
"Untuk mencapai itu, kita harus meningkatkan kemampuan teknologi yang tidak saja tepat guna dan pro `green economy`, namun juga tetap berbasis tradisi budaya dan kreativitas bangsa kita yang khas dan unik," tuturnya.
Pengembangan ekonomi kreatif, lanjut Presiden, sejalan dengan arah pembangunan ekonomi Indonesia yang mengedepankan prinsip inklusif dan berkeadilan.
"Dengan prinsip itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabilitas ekonomi yang kokoh dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat. Dengan prinsip itu pula kita ingin kesejahteraan rakyat lebih merata. Pengangguran dapat kita kurangi dan kemiskinan pun dapat kita turunkan," tuturnya.
Untuk itu, Presiden mengajak seluruh komponen bangsa untuk mengembangkan ekonomi kreatif dengan memberdayakan segala potensi yang dimiliki.
"Saya bangga kepada saudara-saudara yang telah melakukan inovasi dan kreasi. Saudara-saudara yang bergerak di sektor usaha mikro kecil, menengah, dan koperasi, justru menjadi garda terdepan dalam pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Karena itu, Presiden pun mengajak pihak perbankan untuk dapat memberikan kemudahan pada akses permodalan bagi pengusaha kecil dan menengah.
"Kepada para pengusaha besar dan para Pemilik modal dari dalam dan luar negeri, saya mengundang saudara untuk memperluas dan meningkatkan investasinya di Indonesia. Insya Allah, pemerintah telah menyiapkan berbagai skim yang memfasilitasi kemudahan berinvestasi yang saling menguntungkan di berbagai sektor pembangunan," demikian Presiden.(*)
(T.D013/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010