"Papua Barat dan delapan provinsi lainnya masuk ke babak final yang digelar hari ini," kata Ketua Dewan Hakim cabang khottil Quran Didin Sirajudin di lokasi lomba Gedung Pemuda dan Olahraga, Kamis.
Peserta Papua Barat dan Maluku hanya meloloskan peserta putra sedangkan Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Barat, dan Banten meloloskan putra dan putri.
Cabang khottil Quran terbagi tiga golongan yaitu hiasan Mushaf atau kaligrafi, golongan naskah dan golongan dekorasi.
"Papua Barat dan Maluku hanya lolos pada golongan hiasan mushaf atau kaligrafi untuk putra sedangkan tujuh provinsi lainnya meloloskan putra dan putri ke final golongan dekorasi dan naskah," katanya.
Namun, kemajuan yang diraih Papua Barat dan Maluku menurut dia cukup menggembirakan karena pada MTQN sebelumnya tidak pernah lolos ke babak final.
Ia mengatakan terdapat perbedaan cabang khottil Quran pada MTQN ke-23 ini yaitu pesertanya sebagian besar dari mahasiswa sementara pada MTQN sebelumnya berasal dari santri dan umum.
"Peserta yang sekarang lebih muda dibanding peserta lomba pada MTQN yang sebelumnya, ada yang mencapai usia 40 tahun," katanya.
Selain itu peserta cabang khottil Quran pada MTQN kali ini juga lebih tinggi kreativitas dan nilai estetikanya.
Penilaian oleh enam dewan hakim difokuskan pada tulisan secara keseluruhan, tanda baca, ornamen, kesesuaian warna dan keindahan.
Menurutnya, hasil penilaian dewan hakim akan diumumkan pada penutupan MTQN pada Sabtu (12/6) oleh Wakil Presiden Boediono. (*)
(T.K-RNI/I016/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010