Pertemuan ini juga mendorong keterkaitan sistem pembayaran di kawasan ASEAN untuk memfasilitasi perdagangan, bisnis, dan inklusi keuanganJakarta (ANTARA) - Bank Indonesia menyatakan negara-negara ASEAN berkomitmen meningkatkan upaya pemulihan dari dampak pandemi COVID-19 dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang melalui dukungan digitalisasi.
Hal tersebut mengemuka dalam Pertemuan Tahunan Ke-7 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN1 yang diselenggarakan secara virtual pada 30 Maret 2021.
Dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, dalam pertemuan itu juga menghasilkan komitmen lain seperti menyambut baik langkah kebijakan anggota ASEAN melalui kebijakan fiskal dan moneter untuk memulihkan ekonomi dan menjaga stabilitas keuangan dari dampak pandemi.
Kemudian, menyelesaikan rencana kerja transisi dari ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) menuju ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA).
Berikutnya adalah memastikan komitmen pembukaan akses pasar di sektor jasa keuangan yang lebih substantif dan bermakna dalam Protokol Ke-9 AFAS.
“Protokol Ke-9 AFAS merupakan protokol terakhir sebelum transisi ke ATISA dan direncanakan untuk ditandatangani dalam tahun ini,” tulisnya.
Pertemuan ini turut mempersiapkan langkah-langkah strategis menuju integrasi perbankan di kawasan ASEAN di era digital melalui penyempurnaan pedoman ASEAN Banking Integration Framework (ABIF).
Selanjutnya, melanjutkan komitmen untuk memperlancar arus lalu lintas modal di kawasan ASEAN melalui penghapusan restriksi secara bertahap, monitoring dan diskusi kebijakan secara reguler serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Tak hanya itu, pertemuan ini juga mendorong keterkaitan sistem pembayaran di kawasan ASEAN untuk memfasilitasi perdagangan, bisnis, dan inklusi keuangan.
Kemudian, mengembangkan ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance yang akan menjadi panduan dan bahasa umum bagi negara anggota dalam mengembangkan sistem keuangan dan pembiayaan yang berbasis lingkungan.
Pertemuan turut mendukung inisiatif ASEAN Sustainable Banking Principles yang berfungsi sebagai panduan bagi bank sentral di ASEAN dalam mengembangkan praktik-praktik perbankan berbasis lingkungan yang sesuai dengan kondisi masing-masing negara.
Berikutnya adalah meminta negara anggota untuk melanjutkan upaya pengembangan inklusi keuangan di ASEAN antara lain melalui kegiatan monitoring dan evaluasi serta pengembangan panduan tentang kebijakan literasi keuangan digital.
Terakhir adalah mengapresiasi dan mendukung operasionalisasi dari ASEAN Cybersecurity Resilience and Information Sharing Platform (CRISP) sebagai sarana tukar-menukar informasi di antara bank sentral ASEAN dalam menangani ancaman cybersecurity.
Baca juga: BI terus dorong transformasi ekonomi dan keuangan syariah
Baca juga: BI catat pengguna QRIS capai 6,55 juta merchant hingga Maret 2021
Baca juga: BI sosialisasikan penerapan perdagangan dengan mata uang lokal ASEAN
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021